안녕하세요...

Mau curhat... Ehem!

Sekitar 8 tahun sudah saya belajar bahasa Korea. Memang sama sekali bukan prestasi yang patut di banggakan, karena itu hanya sebagian dari hobi anak sekolahan yang bosan dengan pelajaran sekolah yang tidak benar-benar diminati. Hehehehe...

Memang sih awalnya penyebab saya belajar karena saya demen banget sama Drama Korea (kala itu Full House & Princess Hours) dan Boyband Super Junior dll, tapi bukan demi mereka juga saya belajar. Buat apa cobaaaa... ketemu aja nggak bakalan. Dari dulu saya sadar untuk tidak berkhayal yang nggak-nggak.. wkwk

Nggak ingat pastinya apa yang membuat saya begitu tertarik dengan bahasa Korea, tapi kemudian saya seperti menikmati belajar bahasa ini, sebagai hiburan karena saya bukan tipe anak yang suka main keluyuran waktu itu. Sementara gadget juga belum memadai, jadi ya hiburan saya belajar bahasa ini.. hehehe... 

Singkat cerita ya... ketika Kpop dan KDrama booming saya mah udah suka duluan dari jauh hari, jadi teman-teman rada excited waktu tahu saya bisa bahasa Korea (meskipun dulu kemampuan masih menengah) bahkan suka disuruh teman untuk nerjemahin lagu-lagu Korea (padahal browsing juga bisa) bahkan ada yang suruh saya bikin surat cinta pake bahasa Korea ke cowok yang tampilannya kayak Korea dan suka Korea (tapi ku gak yakin tuh cowok bisa bahasa Korea juga, gubrak!).

Pokoknya selama di sekolah, entah itu SMP - SMA sampai Kuliah saya itu lekat banget sama imej 'bahasa Korea'.  Sampai kemudian saya lelah dengan semua itu, kemana-mana disapa dengan 'Annyong Haseyo' dan kemana-mana selalu dibahas bahas Korea, jujur saja saya jenuh. Itulah yang awal kali membuat saya tidak minat lagi dengan Drama Korea maupun Girlband dan Boybandnya. Karena sudah dibicarakan dimana-mana..

Tapi meski begitu saya tetap belajar Bahasanya sampai akhirnya sayapun dapat pekerjaan sebagai penerjemah freelance acara Korea yang buat saya sadar bahwa bidang ini memang menguntungkan saya. Saya sudah tidak peduli meskipun saya sudah tidak begitu tertarik dengan entertainment Korea seperti dulu, meskipun kadang masih nonton tayangan-tayangan yang menarik untuk belajar. Tapi saya sudah nggak bisa fanatik seperti dulu...

Singkat dan disingkat lagi... 

Calon Kampus saya, Aamiin

Datanglah kesempatan pergi ke Korea untuk lebih memperdalam ilmu bahasa Korea yang selama ini cuma saya pelajari lewat otodidak. Mungkin nggak usah pikir panjang semua orang akan menerima tawaran ini. Begitu pula dengan saya yang tentu sangat bahagia karena ilmu yang saya pelajari selama bertahun-tahun ini bisa juga menghasilkan sesuatu yang besar pada akhirnya. 

Iseng-iseng berhadiah... 

Yah... kesetiaan saya belajar terbayar lah, seperti istilah di Korea "노력은 배신하지 않는다." yang artinya usaha tidak akan mengkhianatimu.  Bagaimanapun selama 8 tahun itu saya berusaha belajar meskipun tak ada yang menjanjikan saya apapun kala itu. Saya benar-benar merasa memang saya ada jodoh sama Bahasa Korea, mungkin Tuhan juga yang menakdirkan saya belajar dari dulu meskipun banyak orang dulu yang berkomentar..

'Kamu mau jadi TKW kah belajar bahasa Korea?' (padahal kagak ada TKW di Korea)
'Apa sih gunanya kamu belajar kayak gini?' Dll.

Ternyata sekarang ada jawabannya kenapa saya begitu niat dulu belajarnya, bener-bener niat deeehh..

Saya sudah lulus TOPIK level atas sebagai syaratnya dan sekarang tinggal menunggu konfirmasi lagi untuk keberangkatan.. 

Tentu saja jika memang saya bisa berangkat secepatnya saya akan sangat bahagia. Saya bisa belajar lagi dan membawa ilmu pulang ke Indonesia dan dimanfaatkan serta diajarkan banyak orang. Karena untuk sekarang saya rasa saya kurang bermanfaat buat orang lain, semoga dengan pembelajaran hidup disana sendiri saya bisa berbagi banyak untuk orang-orang disini. hihi.

Memang... tidak mungkin tidak ada ganjalan di hati meskipun ini adalah kesempatan yang bagus. 

Karena apa?

Saya perempuan dan seorang muslimah yang berhijab...
Saya akan tinggal sendiri tanpa ada orang yang benar-benar di kenal. Di luar negeri dan itupun negara non muslim.

Dulu sih awal kali belajar bahasa Korea tampilan saya nggak muslimah sama sekali.  Meskipun saya tidak memakai pakaian mini, tapi saya tidak berhijab bahkan mewarnai rambut saat itu. hhehehe

Jadi saya lumayan sering bertanya dan cari tahu tentang hubungan orang Korea dengan orang muslim disana..

Tapi seorang tetangga yang anak perempuannya pernah sekolah ke Korea berujar kalau Korea itu aman, asal kita tetap sama seperti di Indonesia, tidak keluar malam sendirian dan semacamnya. Dan masalah saya memakai hijab.. Saya sudah berjanji pada diri saya dan Tuhan, saya tidak pernah melepas hijab ini apapun yang terjadi karena saya sudah menganggap hijab adalah anggota tubuh saya juga. 

Ada satu ketika seorang teman Korea berujar, orang Korea sudah biasa melihat orang luar negeri yang tinggal disana dan berhijab, mereka menganggap itu hanyalah budaya orang lain dan sama sekali tidak berlaku diskriminatif. 

Sementara itu beberapa orang berujar lagi, sejak kejadian ISIS dll.. Lumayan banyak juga orang Korea yang sinis dengan orang yang 'terlihat' muslim. Mungkin kalau saya datang kesana dengan keadaan 3 tahun lalu sebelum saya berhijab, mereka tak menyadari saya muslim dan tidak membedakan. Tapi karena sekarang saya sudah berbeda, dan tak akan bisa melepas atribut muslimah saya, tak dipungkiri bahwa saya sedikit cemas. Apalagi bidang yang saya ambil untuk kuliah S2 adalah bahasa Korea, saya sedikit agak takut bahwa bidang ini tidak selaras dengan penampilan saya.

Weeh... guru bahasa Korea kok berhijab??

Eh... tapi sihh...

Guru bahasa mandarin ku dulu juga berhijab loooh... dan dia mengajar mandarin dimana-mana bahkan dikalangan chinese sendiri. Muslimah memang punya talenta sendiri-sendiri..

Kata teman Korea aku, banyak penerima beasiswa di Korea juga anak muslimah yang berhijab, dan mereka tidak menemukan masalah yang berarti.

Kemudian satu ibu-ibu temanku yang berangkat S3 da sudah ada disana berujar kalau disana enjoy saja meskipun beliau juga seorang yang berhijab. 

Calon kota saya tinggal
Salah satu yang membuatku bersyukur adalah, calon kampus yang nanti ku tempati, dia adalah kota kecil yang hanya berjarak setengah jam dari Seoul dan kampus itu memang open dengan mahasiswa muslim. Mereka ada kelompok Islamic Studies bahkan juga menyediakan musholla untuk kaum muslim sholat dan juga kantin khusus makan halal. Masya Allah ya... Allah sayang aku sehingga di tempatkan di kampus seperti itu meskipun aku nanti berada di negara yang membuatku jadi kaum minoritas.

Nggak dipungkiri kekhawatiran itu pasti ada, dan rasa khawatir itu kelak pasti ada yang memang benar-benar dirasa asal semoga kita bisa atasi tanpa masalah. 

Semoga Allah meridhoiku jalanku nanti disana, melancarkan semua dan menghindarkanku dari masalah yang besar. 

Sekarang sudah tidak punya ayah, setidaknya aku sibungsu yang tersisa belum menikah ini  bisa memanfaatkan bakat yang saya punya untuk mengais rejeki dan bisa banyak beramal. 

Jika aku bisa belajar bahasa Korea lebih dalam, dan aku menjadi seorang pengajar bahasa Korea. Aku mau mereka yang kuajari nanti bisa menuntut ilmu di Korea, mempelajari sesuatu yang baik dan pulang menjadi orang yang berguna. Aku akan bantu juga bicara untuk meluruskan banyak kesalah pahaman yang besar terjadi pada orang Korea tentang Islam. Bahasa itu jembatan komunikasi supaya kita saling mengerti. Jika aku benar-benar berangkat ke Korea, aku akan mempelajari apa yang patut di contoh dari orang-orang Korea sehingga membuat mereka maju, dan menghindari apa-apa yang tidak sesuai dengan adat dan agama kita. 


Semua tak lepas dari Allah, meskipun bidangnya terlihat jauh dari bidang agama, tapi semoga ini adalah sebuah jalan untuk ikhtiar bagiku. Semoga seluruh semesta bersatu mengingatkanku tetap beribadah sebagaimana mestinya bahkan harus lebih banyak bersyukur.  Semoga ikhtiar ini tidak menghalangiku dari sholat 5 waktu, tidak menyulitkanku untuk puasa Ramadhan dan memberiku waktu membaca Al-Qur'an. Minta doanya semua yaaaa... Karena satu hal yang kutakutkan adalah jauh dari Allah, meskipun saya juga tidak akan berpikiran buruk tentang kesempatan yang datang ini.

Aamiin...




Post a Comment