*Seisyo School*
San : *Cling Cling* (Berdiri di dekat gerbang dengan wajah berbinar - binar)
Luna : "Ini sudah yang ke-49 kalinya dia berekspresi seperti itu!"
Mizuki : "Kali ini siapa lagi targetnya?"
*Ckiiiit* (Mobil berhenti di depan pintu gerbang)
San : "Dia muncul!!!"
Luna + Mizuki : "Hm?" (Melihat kearah pintu gerbang)
*Tap* (Kaki keluar dari dalam mobil)
Luna : "Biasanya cowok yang ditaksir San tampan sekali, lho!"
*Braak* (Menutup pintu mobil)
Luna + Mizuki : "Ach. . . Itachi Kameari???"
San : "Wuaaa. . . Selamat pagi, Kameari-Kun! Biar San bawakan tasnya?"(Merangsek maju ke arah Itachi)
Luna : "Akh, licik! Aku, kan, juga mengincarnya"
Itachi : (Melewati San begitu saja)
Mizuki : "Cakep, sich! Tapi, aku tidak punya keberanian untuk mendekatinya. . . Orangnya terlalu suram!"
San : "San antar sampai ke kelas, ya?" (Bersemangat mengikuti Itachi dari belakang)
Itachi : (Sibuk menelpon)
Mizuki : "San benar - benar orang yang sabar. . . Walaupun sudah dicuekin habis - habisan, tetap saja nekad mendekati Kameari!"
Luna : "Aku salut pada kegigihannya yang tidak tahu malu itu!"

*Koridor*
San : "Kameari-kun, ini sarapan untukmu! Sebenarnya ini oleh - oleh untuk Ritsu dari kak Nana, tapi, karena ini barang mahal. . . Jadi, untuk Kameari-kun saja!"
Itachi : ". . ." (Masuk ke dalam ruangan)
*Blaaam* (Pintu tertutup)
San : "^ 0 ^ San akan setia menantimu disini, Kameari-kun! Demi cinta San padamu. . ."
Cowok : "Ha, pernyataan cinta di depan toilet?"

 Your Guardian

San : "Uch, Itachi Kameari. . . Tapi, itu adalah kejadian seminggu yang lalu! Sekarang San malah jadi seperti ini. . ."
*Jreeeng* (Memanjat menara)
San : "Hiks, pasti ada yang salah! "
Ezuki : "Hm. . .(Melayang diudara) Anak itu sedang apa? Aneh sekali!"
San : "Kenapa?"
 *Wuuuush* (Angin berhembus sepoi sepoi) 
San : "Ritsu nyuekin San. . . Hiks, mama tidak pernah ada dirumah dan kak Nana sejak kapan jadi perawat di Rumah Sakit?" (Berdiri diatas menara)
San : "Huuuf. . . Akhirnya San sampai juga di puncak!"
Ezuki : "Hey, kamu sedang apa?"
San : "Huweeee. . . San ingin bunuh diri!"
Ezuki : "Ng. . . Bunuh diri?"
San : "Huweee. . . Tidak ada lagi yang peduli pada San! Lebih baik San mati saja. .  (Melihat ke bawah) Ouch. . . (Terbelalak) Tinggi sekali!" *Drrrrt* (Meluk tiang)
San : "San takuuuut!"
Ezuki : "Dasar bodoh, kalau tidak berani mati, kenapa mau bunuh diri?"
San : "Kalau loncat dari sini sepertinya sakit. . . Ada tidak cara bunuh diri yang tidak sakit dan tidak pakai darah?'
Ezuki : "Mana ada!!! Lagipula, apa kamu memang sebodoh ini?"
San : "San tidak bodoh! (Ngotot) Buktinya dari SD sampai SMA, San selalu naik kelas walaupun menduduki peringkat terbawah!"
Ezuki : "Che, sudah kuduga kalau kamu memang bodoh. . . Kamu itu sudah menjadi roh, untuk apa lagi melakukan percobaan bunuh diri?"
San : "Ha?"
Ezuki : "Dan buang - buang tenaga dengan memanjat menara. . . Kalau roh, sich, tinggal melayang dan terbang saja! (Melayang lebih tinggi) Seperti ini!"
San : "Ouch!" (Terperangah)
Ezuki : "Dalam keadaan seperti itu, mana mungkin, kan, kamu bisa bunuh diri dua kali!"
San : "Aaaaaaakh. . . (Menunjuk Ezuki) Kamu hantuuuu!!!"
Ezuki : "Kamu sendiri hantu? (Bete) Kenapa menjerit kencang seperti itu?"
San : "San. . . (Menunjuk diri sendiri) Hantu?"
Ezuki : "Kalau tidak percaya. . . Lihat saja kakimu!"
San : "Eh. . . (Menunduk) Akh!"
Ezuki : "Kakimu tidak menyentuh lantai, kan?"
San : "A. . . Apa? (Kaki mengambang) Sejak kapan?"
Ezuki : "Karena kamu roh. . . Berarti kamu bisa terbang, kan?" (Mendorong San)
San : "Gyaaa. . . Jangan lakukan! San bisa jatuh, nich!"
Ezuki : "Kamu ini apa - apaan? Kenapa roh bisa takut jatuh?"
San : "Huwaaaa. . . (Memeluk tiang dengan erat) Jatuh dari tempat setinggi ini pasti sakit! Tidak mauuuuu"
Ezuki : "Roh tidak bisa jatuh membentur tanah dan tidak mungkin merasa sakit!"
*Dhuk* (Mendorong San lebih kuat)
San : "Akh! (Pegangan terlepas) Gyaaaaa!!!"

*BHUAK*
San : *Syuuuuuu* (Terkapar ditanah)
Ezuki : "Lho? Kok, membentur tanah?"
San : "Kamu pendustaaaaa. . . Huweeee. . ." (Hidung berdarah)
Ezuki : "Ternyata benar - benar tidak bisa terbang, ya?"
San : "!!!. . . Sepertinya. . . San ingat kenapa San bisa jadi seperti ini?"


Your Guardian

Nana : (Memegang tabung obat)
San : "Kak Nana. . . Tolong Ritsu! (Panik) Lagi - lagi ada cowok aneh yang menyatakan cinta pada Ritsu! Ng. . . Kak Nana bawa apa?"
Nana : "Ah, San. . . Ini obat - obatan yang diminta mama kamu!"
San : "Obat? Yang kuning ini vitamin C, ya?"
Nana : "Iya. . . Yang ini vitamin C, yang satu lagi vitamin B dan yang terakhir obat tidur!""
San : "Sepertinya yang kuning itu enak! Eh, kak Nana, Ritsu butuh pertolongan segera"
Nana : "Iya, iya. . . Akan segera ku tolong! Oh ya, obatnya tolong kamu kasihkan ke mama kamu, ya?" (Menyerahkan tabung obat ke tangan San)
San : "Vitamin C? Khekhekhe. . . Kalau San makan 3 butir pasti tidak akan apa - apa . ."

Your Guardian

San : "Hoe. . . San  pasti sudah salah menelan obat! Jangan- jangan yang San telan itu obat tidur. . .  Pantas rasanya aneh dan pahit!"
Ezuki : "Ternyata kamu memang sebodoh yang kupikirkan! Perkiraanku memang tidak pernah salah" (Menggeleng - gelengkan kepala)
San : "Ukh, kamu terus saja mengatakan San bodoh! (Bete) San hanya tidak sengaja nelan obat tidur"
Ezuki : "Itulah yang dinamakan dengan bodoh"
San : "Kamu sendiri siapa, hah? Kenapa bisa jadi roh?"
Ezuki : "Namaku Ezuki Himawari"
San : "Ezuki, ya? Sejak kapan kamu menjadi roh gentayangan?'
Ezuki : "Hm. . ."
San : "Ezuki?"
Ezuki : "Aku tidak ingat"
San : "Ha? Kamu lupa dengan kematianmu sendiri?"
Kiseki : "Ezuki! (Tiba - tiba muncul) Ternyata kamu disini!"
Ezuki : "Kiseki?"
Kiseki : "Dari tadi aku mencarimu! Latihan akan segera dimulai"
Ezuki : "Baiklah, aku akan segera kesana! (Melengah) Namamu San, kan?"
San : "I. . . Iya!"
Ezuki : "Kalau begitu, San. . . Aku duluan!" (Menghilang)
San : "Woow. . . Dia menghilang dalam sekejap mata??? Hebaaat!!!"
Kiseki : "Eh. . .  Kamu roh baru, ya?"
San : "Se. . . Sepertinya begitu?"
Kiseki : "Bagaimana kalau kamu ikut latihan juga?"
San : "Latihan apa?"
Kiseki : "Latihan untuk menjadi seorang Guardian. . . Dengan begitu, rohmu bisa bertahan didunia dan tidak disantap oleh makhluk kegelapan!"
San : "Hhhh. . . Sepertinya merepotkan!"
Kiseki : "Tidak usah cerewet! Ayo, ikut!!!"(Menarik tangan San dan menghilang)

* * *

San : "Gyaaa. . . Pak Guardian!!! (Memeluk tiang tinggi) San takut ketinggiaaan!!!"
Kiseki : "Panggil aku 'Kiseki'! (Jengkel) Tidak usah ditambahi dengan embel - embel 'pak'!"
San : "San takuuuut, huweeee"
Kiseki : "Fuuuh. . . Kamu ini benar - benar roh yang memprihatinkan!"
San : "Ng. . .  Mereka semua sedang apa?" (Melihat gerombolan yang ada dibawah)
Kiseki : "Oh, itu sedang pembagian tugas!"
San : "Tugas? Tugas apa?'
Kiseki : "Melindungi dan menyelamatkan manusia yang ingin bunuh diri!"
San : "Apa??? Bunuh diri?"
Kiseki : "Cepat cari orang yang ingin bunuh diri. . . Jaga dia dan kalau bisa cegah dia agar tidak melakukan tindakan tercela itu!"
*Psuuuung* (Melempar San menjauh)
San : "Gyaaaaa"


*Plop*
San : "San ada dimana? (Celingak celinguk) Seperti. . . "
Zenma : "Hm. . ." (Memegang pisau)
San : "Zenma!!!"
Zenma : "!!!"
San : "Gyaaaa"
Zenma : "Akh. . . Kamu, kan, yang sudah merebut Iichi dan Asami dariku?"(Kesal)
San : "San tidak jadi menyatakan perasaan San pada mereka berdua, kok!"
Zenma : *Grooooow* (Tatapan membunuh)
San : "Jangan - jangan kamu mau bunuh diri gara - gara hal seperti itu! Tidak boleh, hentikan!!!" (Menarik pisau)
Zenma : "Egh? Apa, sich?"
San : "Kamu tidak boleh gelap mata! Jangan bunuh diri. . . Buang pisau ini!"
Zenma : "Grrrr. . .  Yang mau bunuh diri itu siapa? Aku ingin memotong ikan untuk makan siang, tahu!"
*Jleps*
San : "Mau. . . Memotong ikan?"
Zenma : "Kamu. . . " (Wajah berubah pucat)
San : "Kamu kenapa, Zenma?"
Zenma : "Aaaaakh. . . Kamu menusukkan pisau ini ke perutku! Kamu ingin membunuhkuuuu?"
*Craaash*
San : "Gyaaa. . . Darah!!! Darah!!!"
Kiseki : "Dasar bodoh! (Muncul tiba - tiba) Kamu disuruh untuk menjaga orang yang ingin bunuh diri, bukannya membunuh orang!" (Menarik San)
San : "Wuaaa. . . Maafkan San, ya! (Menangis penuh penyesalan) San tidak sengaja. . . Tolong jangan benci dan dendam pada San!"
Zenma : *Blub blub* (Terkapar dilantai)


*Jembatan Gantung*
Kiseki : "Kali ini kamu harus melaksanakan tugasmu dengan benar!" (Menghilang)
San : "Ini. . . Jembatan gantung?"
Ritsu : ". . ." (Memandang laut)
San : "Ritsu!!!"
Ritsu : "Kapan, ya?"
San : "Wuaaa. . . (Menitikkan air mata haru) San kangeeeen"
Ritsu : "Aku bisa. . ."
San : "Ritsu. . . Apa kabar? (Mau memeluk Ritsu)
*Tuk* (Kaki tersandung)
San : "Gyaaaa" 
*Dhuk* (Mendorong punggung Ritsu)
Ritsu : "Berenang?"
*Syuuuung*
*Bruuuuush* (Ritsu nyebur masuk laut)
San : "Aduh. . . (Jatuh) Ritsu, kamu ada dimana?"
Ritsu : *Blup Blup* (Kelelep)
Kiseki : "Waaakh, dia tenggelam!"
San : "Gyaaaa. . . Ritsu terbawa arus!"


San : "Ritsuuuuu" (Jongkok ditanah sambil mewek)
Kiseki : "Kamu ini berlatih untuk menjadi Guardian, bukannya jadi Hell Girl atau Shinigami"
San : "Huhuhu. . . Semoga nyawa Zenma dan Ritsu bisa diselamatkan!"
Kiseki : "Kali ini kamu tidak boleh gagal lagi"
San : "Tunggu dulu. . . Apa yang harus San perbuat?"
Luna : "Kya. . . Aku terlambat!" (Mau menyebrang)
San : "Itu Luna!!!"
*Brrrrm* (Mobil melaju)
San : "Hya, ada mobil! Luna bisa tertabrak dan mati mengenaskan karna terlindas mobil"
*Plek* (Buku jatuh)
Luna : "Ach, jatuh!" (Menunduk mau mengambil buku)
San : "Lunaaa. . . Kamu harus secepatnya pergi! Ada mobil yang akan menabrakmu. . . Tinggalkan buku - buku itu!" (Menarik - narik baju Luna)
Luna : "Sepertinya ada yang menarikku?" (Bingung)
San : "Cepat pergi, Luna!"
*Brrrrrm*
San : "Mobilnya makin de. . ."
IIchi : (Menyetir mobil)
San : "Ach, kak Iichi! (Muka terpesona) Masih tetap keren dan tampan seperti yang dulu! Ah, terlena. . ."
*DHUAK!!!*
San : "Eh? Aaaaaah. . . Lunaaaa!!!!"


*Titutitutitu* (Ambulans)
San : "Huweeee. . . Luna mati!!!"
Kiseki : "Kenapa kamu malah benar - benar menjelma menjadi Shinigami?"
San : "Hiks, San menyesal! San memang tidak berbakat untuk menjadi seorang Guardian"
Kiseki: "Hm. . . Aku juga pernah gagal, kok!"
San : "Hiks, benarkah?"
Kiseki : "Aku. . . Menjadi Guardian sejak 3 tahun yang lalu!"
San : "3 tahun yang lalu?"
Kiseki : ". . ." (Raut wajah berubah murung)
San : "Kiseki. . . Kamu kenapa?"
Kiseki : "Walaupun aku seorang Guardian. . . Tapi, aku tidak bisa melindungi dan menyelamatkan seorang manusia! Aku. . . Melihatnya mati. . . Dengan mata kepalaku sendiri dan aku tidak bisa melakukan apa - apa!"
Ezuki : "Kiseki?"
Kiseki + San : "!!!"
Ezuki : "Kamu dicari oleh ketua! Katanya akan ada dua orang yang ingin dan mencoba untuk bunuh diri. . . Jadilah Guardian mereka!"
Kiseki : "Ya. . . Nanti aku akan menemui ketua!"
Ezuki : "Baiklah, kalau begitu aku duluan. . . Kata ketua, kalau aku bisa menggagalkan 100 manusia yang ingin bunuh diri, aku bisa mendapatkan ingatanku kembali! Bye. . . " (Terbang)
San : "Wow, cepat sekali!"
Kiseki : "Kamu tahu. . ."
San : "Eh?"
Kiseki : "Dulu. . . 3 tahun yang lalu, aku adalah Guardian Ezuki!"
San : "!!! (Tersentak) Guardian. . . Ezuki?"
Kiseki : ". . ." (Melayang diudara)
San : "Maksud Kiseki. . ."
Kiseki : "Aku bertugas untuk menjaganya karena dia ingin bunuh diri, tapi, aku. . .  Tidak bisa melaksanakan tugasku! Aku tidak bisa mencegahnya. . ."
San : "!!!"

Ezuki : "Aku . . .  Tidak ingat!"

Kiseki : "Karena dia bunuh diri. . . Akhirnya dia tersesat, tidak mempunyai tempat untuk pulang dan ingatannya musnah!"
San : "Kalau begitu, Kiseki pasti tahu tentang masa lalu Ezuki. . . Lalu, kenapa Kiseki tidak memberitahu semuanya pada Ezuki?"
Kiseki : "Aku tidak bisa!"
San : "Tapi, kasihan Ezuki. . ."
Kiseki : "Kalau ingatannya kembali, dia akan kehilangan tubuhnya yang sekarang! Kalau dia ingat semuanya. . . Maka dia akan musnah!"
San : "Ah. . ."
Kiseki : "Aku. . . Tidak boleh memberitahukan apapun padanya! Jangan sampai membuatnya teringat sesuatu. . . Aku hanya boleh memberi tahu namanya saja! Hanya itu. . . Yang boleh ia ingat!"
San : "Menyedihkan"
Kiseki : "Ya. . . Lagipula, masa lalunya. . .  Terlalu menyedihkan untuk diingat!"
San : "Hiks, menyedihkan sekali! Huweee. . ."
Kiseki : "Akh, sudahlah! Lebih baik laksanakan tugasmu"
San : "Tugas seorang Guardian itu berat sekali! San bahkan hampir membunuh tiga orang sekaligus. . .  San tidak akan bisa!" (Putus asa)
Kiseki : "Kamu tahu. . . (Tersenyum) Kebahagian terbesar seorang Guardian adalah . . . Ketika bisa membangkitkan kembali semangat manusia yang ingin bunuh diri!"
San : "Eh?"
*Sraak* (Tangan menggenggam sesuatu)
San : "Apa ini?" (Melihat foto yang ada digenggaman tangan)
Kiseki : "Orang itu. . . Ingin sekali bunuh diri!"
San : "Wuaaaaach. . . (Muka terpesona) Ini, sich. . . Tidak akan San biarkan!" (Ngiler)
Kiseki : "Dia sudah punya keinginan untuk bunuh diri sejak SMP! Menurut bola ramalan, dia akan benar - benar mencoba bunuh diri saat duduk dikelas 3 SMA! Awasi dan cegah dia"
San : "Siap! (Melihat foto) Dia tampan sekali. . . Kenapa cowok setampan ini ingin bunuh diri? Apa dia bingung menentukan jodohnya?"
Kiseki : "Berisik, cepat pergi!"
*Tung* (Menendang San)
San : "Gyaaaa"


*Plop*
San : "Ach! Dia tidak perlu menendang San, kan? (Setengah badan masuk kedalam mobil) Cowok yang benar - benar kasar! Ng. . . Ini. . ."
Itachi : "Hm?"
San : "Ah?" (Setengah badan ada dipangkuan Itachi) Huwaaa. . . Cowok yang benar - benar keren! Itachi Kameari. . ."
*Psuuuung* (Spontan keluar dari mobil)
San : "Wawawawa. . . (Terbang berputar - putar  dilangit dengan penuh kebahagiaan) San jatuh dipangkuan Kameari-kun! Seperti mimpi saja. . . Bahagianya menjadi roh gentayangan!"
Ezuki : "Lho? Anak itu sudah bisa terbang?"
Kiseki : "Dia kenapa?"
Ezuki : "Mungkin bingung mencari alamat"
Kiseki : "Dasar bodoh, padahal aku sudah berbaik hati mengantar dia secara gratis"
San : "Akh, gyaaa. . . Huwaaa. . . San tersangkut dimoncong pesawat!"
*Dddrrrrt ddrrrrt*
Ezuki : "Kira - kira akan dibawa sampai kemana itu?"
Itachi : "Hm?" (Melihat keluar jendela)
Cewek : "Sayang, apa yang kamu dilihat diluar sana?" (Duduk disebelah Itachi)


Your Guardian


San : "Pesawat yang benar - benar jelek! *Syuuung syuuung* San dibawa sampai Afrika! (Melihat foto) Ya ampun. . .  Tampan sekali! Alamatnya dimana, ya?"
*Bluuush* (Menembus dinding)
*Bhuak*
Sopir : "Akh!" *Tweeeng* (Pingsan)
San : "Huweee. . . Sakit!!! Padahal, San sudah menjadi hantu, tapi, kenapa masih bisa merasa sakit dan berdarah?"
Cewek : "Kya. . . (Kaget) Sopirmu kenapa tiba - tiba pingsan, Itachi-kun?"
San: "Yes, bertemu dengan Itachi!" 
*Dung dung* (Meloncat - loncat dalam mobil)
Cewek : "Hyaa. . . Badanku sakit sekali! Seperti ada yang menginjakku"
Itachi : "Hm"
San : "Itachi, apa kabar? (Tanpa sadar menembus masuk ketubuh si cewek)
Itachi : (Memalingkan wajah)
San : "Lho, sopir ini kenapa? Hya!!! Mobil ini habis tabrakan, ya?"
Itachi : *Tap* (Keluar dari mobil)
San : "Heeey, Itachi-kuuun. . . Kamu mau kemana? Tunggu!!!"
*Bhuak* (Menabrak pintu mobil)
*Prang*
Itachi : "Eh?" (Melengah)
San : "Lho? (Melayang dan melengah) Akh, wuaa. . . Mobil ini memang habis tabrakan!!!"
*Jreeeng* (Sicewek pingsan dengan kepala berdarah)
Kiseki : "Hhuh. . . Anak itu benar - benar berbakat menjadi Shinigami!"
Itachi : " Semoga saja Honoka hilang ingatan dan pertunangan konyol ini bisa batal!"

San : "Itachi cepat sekali menghilangnya. . . San jadi tidak sempat mengejar! (Terbang) Ini alamat si cowok yang ingin bunuh diri? Wow, rumahnya besar sekali. . . Kalah, dech, rumah San! (Mau menembus dinding) Permisiiiii. . . San masuk, ya?"
*Bhuak*
San : "Hieee.  . .*Nyut nyut nyut* Sakiiiiit! Kok, tidak bisa tembus, ya? Pasti yang punya rumah tidak mengijinkan  San untuk masuk, nich!"
Itachi : "Ternyata memang hantu yang belum berpengalaman rupanya?"
San : "Akh! (Lihat foto lalu Itachi) Kyaa, ternyata itu kamu. . . Kok, dari tadi San tidak sadar, ya?"
Itachi : "Apa kamu Shinigami?"
San : "Shinigami?"
Itachi : "Apa kamu datang untuk mencabut nyawaku?"
San : "Akh! Mencabut nyawa? Bukan, bukan. . . Kamu akan hidup lama dan panjang umur, kok!"
Itachi : "Oh. . ." (Tangan menyentuh pagar)
San : "Eeeeh. . . Kamu mau apa?" (Memeluk Itachi)
Itachi : "Lepaskan aku!"
San : "Jangan loncaaaaat! San mohon!" (Mewek)
Itachi : "Hieeee"
San : "San tidak mau kamu bernasib sama seperti Ezuki! Bunuh diri, hilang ingatan, jadi roh gentayangan lalu musnah! San tidak mau. . ."
Itachi : ". . ."


TO BE CONTINUED. .. . 

Post a Comment