안녕하세요...


Oke dalam postingan saya kali ini kita bicara perkara yang agak serius ya... Bukan mengenai sekolah atau tentang serba-serbi menarik Korea. Masih sangat ingat kan peristiwa beberapa saat lalu yang terjadi pada anggota boyband terkenal Jonghyun SHINee yang mengejutkan semua pihak baik fans, bukan fans, baik orang Korea maupun bukan orang Korea. 

Bunuh diri (자살)memang kasus yang cukup melekat dengan Korea, mengingat angka bunuh diri di Korea sudah menggeser Jepang menjadi peringkat pertama dengan rata-rata 35 orang bunuh diri setiap harinya. Waw sekali kan? Bahkan di Korea sudah ada yang namanya 자살예방센터 yaitu semacam Badan Pencegahan Bunuh Diri.

Prihatin dan tragis juga sebenarnya, mengingat dimata luar negeri, khususnya seperti di mata orang Indonesia, Korea adalah negara maju dengan rata-rata penghasilan yang tinggi, kesejahteraan masyarakat yang merata, dan penilaian baik lainnya.

Semua pasti tahu dong dengan kalimat mainstream 'Hidup nggak seindah drama Korea.' Itu memang benar dan bahkan bisa jadi jauh dari yang dibayangkan orang.

Korea memang negara yang indah, dengan tradisinya, ketertiban masyarakatannya, keamanannya dan mungkin destinasi wisata dan pemandangannya.

Nah dari kisah Jong Hyun SHINee dan pengalaman saya pribadi saya, dilengkapi dengan pengalaman saya hidup di Korea selama dua tahun banyak sekali saya mencoba menarik kesimpulan, saya ingin membahas sejauh yang saya pikirkan dan saya ketahui supaya menjadi pembelajaran dan hikmah agar di suatu hari tidak ada lagi kisah seperti ini lagi.

Benar sekali istilah orang jawa tentang 'HIDUP ITU SAWANG SINAWANG', atau sejenis istilah 'rumput tetangga lebih hijau'. Tapi secara harafiah sawang sinawang itu artinya bahwa hidup itu dilihat dan melihat, tapi yang ngerasakan belum tentu seperti apa yang dilihat dan terlihat. Cuma keliatannya aja gitu...

Ya seperti ketika kita lihat orang kaya atau artis, wenak banget ya hidupnya berlimpah mau apa aja mau kemana saja bisa, tapi orang yang bersangkutan tidak sepernuhnya merasakan apa yang dipikirkan orang-orang tentang kehidupannya.

Daftar artis bunuh diri di Korea pun nggak sedikit dan sama sekali bukan Jonghyun yang pertama. Dari penyebab hutang, masalah keluarga, pelecehan, stress karena kesalahan masa lalu, sakit dan masalah popularitasnya juga tapi khusus kasus Jonghyun ini lumayan 'mencuri perhatian' saya, selain karena latar belakang bunuh dirinya, kasus ini juga kasus bunuh diri yang terjadi ketika saya di Korea, juga kasus dimana saya membuat saya throwback ke perasaan-perasaan yang pernah saya rasakan dulu. (nggak baper kok, cuma jadi semakin bisa mengambil hikmah,hehe)

Meski sebenarnya juga latar belakang keinginan bunuh diri Jonghyun  agak blurred sih dimata saya, meski jelas diungkapkan bahwa penyebab dia bunuh diri adalah depresi (우울증) dan bahkan dia sudah meninggalkan surat terakhir (유서) yang ditulisnya panjang lebar mengenai isi hatinya, tapi tetap saja ini terasa belum menegaskan dan sepenuhnya menjelaskan. Bahkan, pakar dan ahli mengenai psikologi dan kejiwaan di Korea tidak bisa menerka dan menyimpulkan dengan pasti apa sebenarnya penyebab Jonghyun depresi.

Depresi memang  bukan hanya sebuah ungkapan 'Ah, aku stress... aku depresi' dan bisa lekas pulih sesaat hanya dengan 'mengalihkan' atau menghibur diri. Tapi ini bisa juga menjadi sebuah penyakit yang lumayan serius dan bisa kambuh, efeknya juga bukan hanya dipikiran tapi juga badan ... aku sebagai orang yang punya penyakit ini yang yah.. mungkin tidak sama, tapi 'setipe' dengan penyakit Jonghyun ini, saya jadi banyak kepo , tertarik dan berlagak sok detektif melacak kehidupan Jonghyun yang terekam oleh video video yang tersebar di internet, sedikit banyak saya bisa ngerasain (공감) juga sama apa yang dirasakan.

Pertama, penyakit ini lebih mudah diidap sama orang yang pemikir, over thinking, dikit-dikit dipikirin, bahkan mikirnya sampe dalem banget, melelahkan otak sendiri padahal apa yang terjadi sebenarnya nggak segitunya, atau tanpa di pikir sedalam itupun semua baik-baik saja.
Jonghyun 'kebetulan' punya watak yang pemikir yang mungkin bisa diidentikan dengan sisi melankolis dan sifat introvet (내성적) juga juga. 


Sudah pasti si Jonghyun ini pemikir. Dilihat dari surat terakhirnya sebelum dia meninggal atau curahan hati yang kadang memuat kata-kata prasangka yang dia utarakan di berbagai kesempatan. Kuakui, meski akupun tipe orang seperti ini, overthinking itu bener-bener berakibat buruk. Hal-hal yang sebenarnya nggak begitu, tapi karena kita berprasangka dan akhirnya kepikiran sampe berat. Maka bahagialahkalian wahai orang-orang cuek yang 'bodo amat', yang penting happy dan semacamnya, karena kalian pasti nggak ada waktu untuk memikirkan kerikil-kerikil yang bisa jadi batu besar di pikiran. Meski jangan terlalu bodo amat juga, kita terkadang harus peka juga pada banyak hal, jadi lebih ke positif thinking aja. 


Dari berita di atas teman Jonghyun menceritakan apa yang dipikirkan Jonghyun 'Dia sering bicara bahwa sepertinya dia tidak bisa memenuhi ekspektasi orang-orang sekitar. Dia merasa susah karena ketika semakin bertambahnya umur sepertinya dia jadi tersingkir.'

Sebagai artist, musisi dia memang berharap mendapat sambutan positif dari fans atau orang sekitar, tapi sepertinya dengan dia sudah mengeluarkan beberapa album solo yang kebanyakan dia kerjakan sendiri dia merasa feedback kurang memuaskan dan merasa khawatir sendiri dengan talentanya yang kurang. Ada sisi perfeksionis dan overthinking, jadilah dia koleps. Nah, kemungkinan karena pasar sekarang sudah pasarnya adek-adek unyuk macam BTS dan WannaOne, jadi dia merasa tersingkir, saingan berdatangan, fans diapun udah bertambah umur dan mulai melupakan dia, lagu dia bukan pasaran anak-anak jaman now yang rela abisin duit buat idolanya. Jadi ketakutan-ketakutan seperti itu kemungkinan menggerogoti pikirannya.

Kedua, kesepian. Heran kan yah kok bisa artis setenar itu yang punya ribuan fans, rekan-rekan dimana-mana, bisa kesepian? Ini kayak lagunya Dewa 'Di dalam keramaian aku masih merasa sepi..' ini emang bisa banget chin'gu. Orang sejenis ini butuh banget ada teman heart to heart yang setia di sampingnya memang karena care, mau mendengarkan, perhatian, mengerti tentang dia memang beneran dari sisi 'dia' sendiri bukan sebagai artis atau sebagai profesi/ image yang dia jalani sekarang.
Loneliness does not come from having no people around one, but from being unable to communicate the things that same important to oneself, or from holding certain views which others find inadmissible ~ Carl Jung
Tahu kan yah artinya diatas? Aku sangat setuju dengan kata-kata diatas dan aku merasakan.

Mungkin dari sisi artis juga kayak lirik lagunya Se7en ini...

'내가 모든 게 잃어도  내 인기가 떠러져도, 더 이상 노랠  못하고, 다른 직업을 가져도...
(Kalau aku kehilangan semuanya, popularitasku jatuh, nggak bisa bernyanyi lagi, dan punya pekerjaan lain)
나라는 이유만으로 나를  사링해줄 수 있니?
(Apa kamu bisa mencintaiku karena aku?)
*Jadi maksudnya cinta aku karena emang suka aku nya, bukan karena status, latar belakang dll.
Bahkan dari interview dia yang sepertinya sudah dilakukan lama sebelum dia bunuh diri dengan air mata dan raut wajah sedikit menuturkan :

"내 생각을이렇게 다 털어놓고 얘기 할 수 있는 상대가 많지 않았던 것 같아요.내가 이렇게 얘기를 하면 그 사람들이 뭐라고 생각할까? 라는 우려들 때문에 잘 안 해요."
(Sepertinya tidak banyak orang yang bisa diajak bicara tentang pemikiran/perasaanku. Karena akupun khawatir kalau aku menceritakannya mereka akan berpikir seperti apa ya...)

Ini bener sih, aku juga kadang ingin sekali ya menceritakan berharap bisa untuk di mengerti atau sekedar di dengar, tapi karena orang biasanya akan menjudge dengan mudah, menyepelekan pemikiran kita, jadi kita jadi takut untuk mengatakannya dan memilih memendam. "Haduh jangan jadi drama queen deh, gitu aja dipikir berat. Aduh gitu doank... Alah gak apa-apa." perkataan tidak menghibur semacamnya.

"제 진짜 모습을 알고 싶어 하는 사람이 많이 없거든요. 내가 어떤 사람인지 안 궁금해 한다는 생각을 했어요. 자기가 생각한 대로 판단했었기 때문에..."
(Tidak banyak yang ingin tahu tentang sebenarnya diriku. Saya rasa mereka tidak ingin tahu saya ini orang yang seperti apa. Mereka akan menilai menurut apa yang mereka pikirkan...)


Sementara mungkin teman-teman disampingnya berinteraksi dengannya hanya karena kebutuhan kerja misal, atau hanya sekedar bercanda saat bertemu, tapi ketika dia kembali ke space nya sendiri dia merasa kosong. Kalaupun ada teman curhat atau teman-teman yang dulunya akrab misal member SHINee pasti dengan bertambahnya umur sudah mulai sibuk sendiri-sendiri dan hidup sendiri-sendiri pula. Idol Kpop generasi 2 macam SHINee, SNSD, Super Junior dkk (duh gue tahu banget, maklum pernah jd kpopers juga wkwk) udah pada menyebar bahkan bubar pada mengembangkan karirnya sendiri-sendiri karena sekarang dah bermunculan lahir idol baru.


Sama kayak kita yang meski bukan artis ini. Dulu pas SMP SMA sok sok an punya gank yang jumlahnya udah kayak boyband girlband, gerombolan kesana kesini barengan ngakak becanda seneng-seneng, kelihatan deket dan akur banget pas itu. Tapi begitu dah lulus kuliah aja, yang tiap ramadhan biasanya buka bareng begitu masa berlalu mah udah susah. Ada yang kerja di luar kota, sekolah luar negeri dan juga nikah, paling cuma kontekan sesekali, paling sering di grup aja dan cuma di read doank, reuni setahun sekali pas lebaran juga alhamdulillah iya kan. Eh kok jadi ngelantur... tapi ini fakta.

NGODE

Ini salah satu karakteristik orang yang punya watak introvert dan memendam kegalauan. Suka ngode, ngasil sinyal. Pernah baca di salah satu buku di Korea tentang 'introvert' dan mengatakan bahwa orang introvert ini sebenarnya suka presentasi. Lahh.. orang introvert kan alergi sama presentasi?

Presentasi yang dimaksud adalah si introvert ini suka banget menjelaskan pada orang-orang tentang dirinya. Oh, ya... kalian tahu kan, orang introvert itu beda sama antisosial, jangan disamakan dengan orang yang tidak bisa atau tidak mau bersosialisasi, tapi dia memang punya keterbatasan dalam berkomunikasi dan cara komunikasi yang berbeda.

Sebenarnya aku nggak tahu sih Jonghyun ini juga tipe introvert atau bukan, apakah ada kaitannya depresi dengan sifat introvertnya. Yang jelas seperti yang saya katakan tadi, orang seperti ini sebenarnya sangat suka menjelaskan tentang dirinya, aku ini begini, aku begitu, pahami aku, bantu aku, tolong aku... tapi dengan cara yang berbeda, dan karena itu dia juga cenderung kreatif. 

Contoh sepele, bikin status misal, tapi nggak kayak drama queen yang terang-terangan mengungkap dengan bahasa gamblang yang alay. Mungkin dia mengungkap dengan istilah, kalimat singkat, dll yang kadang nggak gampang orang menerka ada apa sebenarnya dengan dia. 

Dia juga suka menulis, mengungkapkan panjang lebar perasaannya lewat tulisan. Karena Jonghyun adalah artis maka dia mengungkapkan dengan lirik, sementara orang biasa bisa saja lewat blog atau hanya diary pribadi. 

Lihat saja beberapa lagu-lagunya. Dari judul dan liriknya itu benar-benar mewakili apa yang dia rasakan. Seperti lagu yang serasa jadi 'simbolik' sekali dengan kematiannya, lagu yang berjudul 'Lonely' yang dia nyanyikan bersama Taeyeon SNSD.

Baby I'm so Lonely so Lonely 나는 혼자 있는 것만 같아요
(Aku sepertinya hanya sendirian saja)
그래도 너에게 티 내기 싫어 / 너에게 숨기기싫어
(Tapi aku tidak mau (ini) ketara) / (Tapi aku tidak mau menyembunyikan darimu)
혹시 짐이 될까, 많이 버거울까
(Apakah aku akan jadi bebanmu, apakah akan memberatkanmu)
나는 혼자 참는 게 더 익숙해 날 이해해줘
(Aku sudah biasa menahannya sendiri, tolong mengertilah aku)

Dari lirik di atas...  bisa dilihat ada dua versi lirik, dia tidak mau ketara (duh bahasa Indoku bener gak sih) terus dilirik berikutnya dia tidak mau menyembunyikan. Dia mau lawan bicaranya (entah siapa ini) menyadari perasaannya tapi dia tidak mau dengan terlalu memperlihatkan dengan jelas.
Karena dia takut kalau orang akan menganggapnya sebagai beban "menyusahkan saja punya masalah kayak gitu, aku harus apa?" misal.

Jadi dia mau minta tolong tapi takut membebani juga, jadi dia terbiasa memendam sendiri. Dan ungkapan "Mengertilah aku." ini agak ambigu buat aku. Maksudnya 'mengertilah aku memang begini sifatnya', atau 'mengertilah bahwa aku sedang kesepian'.
Sekilas info, sebenarnya Taeyeon juga beberapa mengungkapkan dia merasakan kekosongan seperti ini. Merasa sendiri ditengah popularitasnya yang terus melejit. Dia juga mengungkap di postingan instagramnya saat Jonghyun meninggal, dia mirip dan mengerti apa yang dirasakan Jonghyun.



Yah... begitulah kehidupan dan perasaan para artis dibalik imagenya yang glamor dan berlimpah.

Nah... kembali ke Jonghyun, hanyak kan berita yang mengungkapkan bahwa sebenarnya JongHyun udah ngasih tanda-tanda yang kemungkinan bentuk dirinya untuk minta bantuan pada orang lain. 

"Tolong perhatikan aku, bantulah aku dan tenangkan aku..." ungkapan ini dia curahkan melalui update status, tatto-tatto nya dan lirik lagunya yang salah satunya berjudul 놓아줘 (keluarkan aku) seperti di bawah ini.

세상에 지친 날 누가 좀 제발 안아줘 (Aku di hari yang melelahkan di dunia ini, siapa(pun) tolong peluklah aku)
눈물에 젖은 날 누가 좀 닦아줘 (Aku di hari saat mata basah [krn air mata], siapa(pun) tolong hapus air mataku)
힘들어하는 날 제발 먼저 눈치채줘 (Aku di hari yang berat, tolong peka dan sadari duluan)
못난 날 알아줘, 제발 날 도와줘 (Tolong ketahuilah aku yang buruk ini, kumohon tolonglah aku)

*terjemahannya nggak persis secara literatur tapi aku tepatin secara makna saja ya. (maklum ungkapan bhs Korea - Indo beda banget)

Orang seperti ini memang sudah malas dengan 'judge' orang, atau orang yang ujung-ujungnya mengentengkan permasalahannya, jadi dia nggak mau mengatakan gamblang dan memilih mengatakan lewat kode-kode. Berharap ada orang tulus yang menangkap sinyal itu lalu diam-diam bisa mengerti, menenangkan dan menyembuhkannya dengan alami (bukan konseling dan semacamnya). Tapi sepertinya sampai akhir pun tidak ada orang sekitar Jonghyun yang bisa melakukan itu semua untuknya.

Ini sebenarnya bukan postingan yang hanya menitik beratkan tentang Jonghyun SHINee ya... Tapi tentang seseorang yang menderita depresi akut dengan pemikiran-pemikiran dan perasaan yang dia punya sampai dia nggak bisa memenangkan pikiran itu akhirnya kalut dan memilih keluar dari penderitaan ini dengan jalan yang tragis.

Aku sama sekali nggak bisa membenarkan atau memaklumi tindakan bunuh diri Jonghyun, tapi aku bisa mengerti kenapa dia punya pikiran-pikiran berat (selain pikiran bunuh diri) seperti itu karena aku pun sebenarnya punya watak yang sama, dan sisi yang mirip dengan dia. Ini membuatku merinding, merasa 'orang sejenisku bunuh diri'.

Karena Alhamdulillah kalau aku bisa 'keluar' dan memenangkan 'pertarungan' pemikiran jelekku sendiri, walau sebenarnya juga belum sepenuhnya pulih dan merubah semua ke sisi 180 derajat berbeda, tapi aku masih punya tempat mengembalikan, menumpuk semua beban berat di kepala ke satu tangan besar yang Maha Daya. Tuhan... Allah...

Kalau boleh bilang yaa... Kenapa psikologis bahkan Jonghyun nya sendiri nggak bisa memastikan penyebab depresi ini sebenarnya konklusinya bakal lari ke satu hal yang mungkin dari kalian akan anggap terlalu spiritual atau religius, tapi sebagai orang yang pernah pengidap penderitaan yang sama, jalan keluarku memang cuma itu.

Apa itu?? 

Tujuan Hidup. Kita manusia kan di ciptakan ada tujuannya. Kalau misal dia nggak tahu tujuan hidupnya maka pasti akan mengalami kebingungan saat dia di jurang kegagalan sekalipun saat dia berada di ujung keberhasilannya, dia akan bingung harus gimana, mau ngapain lagi, kemana lagi. Kalau nggak ketemu jawabannya pasti stress, udah merasa nggak ada ruang gerak lagi yang nyaman. Udah nggak punya apa-apa, nggak ada yang bisa dilakukan, terus mau ngapain? Udah punya semua dan banyak hal yang sudah dikerjakan pun juga bingung akan bagaimana lagi, ntar ujungnya harus apa. Jadi orang yang bakal bingung ini biasanya orang-orang yang ada di titik paling RENDAH maupun paling ATAS.

Tahukan surat wasiat(?), surat terakhir Jonghyun sebelum bunuh diri yang dia serahkan pada temannya nine? Nah di salah satu isinya dia mengaku konsul ke dokter yang tidak bisa memuaskan perasaannya dan sepertinya justru memperburuk keadaan. Salah satu isinya adalah...

왜 사느냐 물었다. 그냥. 그냥. 다들 그냥 산단다.
(Aku tanya kenapa kita hidup. Yah tak ada alasan... Semua bilang kita ya cuma hidup saja)
왜 죽으냐 물으면 지쳤다 하겠다.
(Aku tanya kenapa kita mati.  Karena lelah)

Ini pertanyaan Jonghyun sangat alami dan fitrah di lontarkan sebagai manusia yang sebenarnya menanyakan tujuan kenapa kita diciptakan dan hidup disini, kenapa juga akan mati, di balik tujuan duniawi saja. Karena kebanyakan orang hidup ya hidup saja, tidak benar-benar mengerti bakal kemana arahnya. Biasanya orang yang dapat hidayahpun karena dipicu dari pertanyaan macam ini dalam hidupnya, kemudian mencari dan menyadari, dan mungkin Jonghyun sama sekali bukan tipe orang yang mikir ke arah sana (keTuhanan, agama, dsb). Nah ini dokternya kalau ustadz ya nggak mungkin jawab kayak gini. Sayangnya... yah begitulah.
Kalau di Al-Qur'an kan ada ayat yang berbunyi bahwa Allah menciptakan Manusia dan Jin tidak lain agar mereka beribadah padaNya. Jadi ibadah lah poin penting yang sering dilupakan manusia hingga hilang arah, bingung kemudian menyerah.

Kesyukuran. Hidup tak perlu membanding-bandingkan maka bebas hatimu. Tak perlu membandingkan dirimu yang dulu yang mungkin lebih sukses dari sekarang, maupun membandingkan dengan orang lain. Lihat apa yang dimiliki sekarang dan sesekali lihatlah ke bawah, banyak orang yang jauh tidak beruntung darimu.

Kasus Jonghyun ini juga, mungkin dia kurang menikmati rasa syukur itu sendiri. Sebenarnya masih banyak juga fans yang menikmati karyanya dan setia sama dia, bahkan saya lihat konser tunggalnya pun nggak sepi dan rame bingit. Tapi karena depresi sudah menggerogoti pikirannya, sementara tidak ada pertolongan yang dia harapkan, jadi dia sudah susah merasakan perasaan-perasaan seperti itu, perasaan puas, bersyukur dan tak tenang lagi menjalani hidup karena sudah

Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah.

Nah, seperti apa sih sosialita dan kehidupan di Korea yang bikin banyak orang-orangnya jadi depresi? Saya akan bahas di part dua di Depresi dan Bunuh Diri di Korea (Part 2) .. See you.


Post a Comment