PELUKAN BUNDA

Ketika ku berpulang
Bunda begitu erat mendekap
Hingga aku merasa tulang rusukku hancur berantakan
Aduh, ibu
Dosa apa yang telah ku perbuat hingga kau peluk aku dengan penuh kemarahan seperti ini
Tidakkah kau rindukan aku setelah sekian lama aku pergi jauh darimu?
Jangan kau himpit aku dengan begitu erat
Aku takut tak bisa bernapas
Aku takut tulang belulangku hancur
Wahai ibu, bisakah kau peluk aku dengan lembut dan penuh kasih sayang hingga aku merasa nyaman berada dalam pelukanmu?

_Cherry Sakura_


KETIKA BUNDA MARAH

Ketika bunda merentangkan tangannya untuk memelukku
Aku justru menangis ketakutan
Meronta minta dilepaskan
Tak peduli betapa bunda merindukanku karena telah lama berpisah
Betapa bunda marah karena selama ini tak bisa memberi peringatan dan teguran
Kini bunda marah
Tidak dengan teriakan, melainkan dengan pelukan
Pelukan yang sesakkan dada dan remukkan tulang belulang
Bunda menutup mulutnya rapat - rapat hingga memaksaku untuk menyatu dengannya
Kembali menjadi tanah

_Cherry Sakura_


IBU

Aku terus menerus bermain dengan waktu
Karena ku pikir waktu bisa membuatku berubah
Tapi, aku salah
Waktu yang terus bergulir tak mampu mengubah apa yang ada di dalam hatiku
Hatiku tetap membatu dan membeku
Tak ada satupun yang berubah
Segalanya berlalu sia - sia
Kosong dan hampa
Setiap hari aku berjalan
Terus berjalan di atas roda waktu yang tak pernah lelah berputar
Bukan karena apa - apa, tapi, hanya sebatas kewajiban
Kewajiban yang harus ku tunaikan untukmu karena kau telah relakan menghembuskan nafasmu untuk nafasku
Karena kau telah berikan separuh hidupmu untukku dan memaksaku untuk terus hidup demi menggantikan umurmu yang telah ku curi
Aku terus berjalan mengarungi hidup demi seorang wanita yang tak pernah sempat ku panggil 'Ibu"

_Cherry Sakura_

Post a Comment