Bandara Incheon - Korea |
Hiiii ch'ingu-deul...
I am in Korea now...
Saya sudah resmi tinggal sementara di Korea Selatan sekarang, mau cerita-cerita hal-hal yang sedikit random. Mungkin saya belum bisa memberi banyak bayangan buat yang pingin tahu Korea karena saya masih seminggu disini dan belum eksplor banyak tempat, tapi khususnya ini saya tulis sebagai catatan pribadi saya untuk suatu saat saya mengenang masa-masa yang antah berantah ini. Jiah! Hehehe
Mungkin saya ingin menceritakan detail realita perjalanan mahasiswa Indonesia ke Korea yang berangkat separuh nekat. Ini benar-benar cerita berharga bagiku. Simak saja... :D
Flashback sebentar...
Waktu di bandara di antar sahabat dia bertanya, "Gimana sih rasanya mau berangkat ke Korea gini?"
Mungkin ini pertanyaan yang sedikit abstrak untuk di jawab, kalo mungkin pergi karena liburan seminggu tentu saja saya 100% sumringah. Tapi karena liburannya 2 tahun disambi kuliah itulah yang bikin ada perasaan deg-degan. hehehehe
Mendekati jam penerbangan ke Korea yaitu di tengah malam pukul 11.30 mendadak saya excited, membayangkan besok pagi saya sudah di tempat dan waktu yang berbeda. Di negara yang jauh dari ibu pertiwi dan mempunyai perbedaan 2 jam. Mendadak tak sabar untuk segera menginjakkan kaki di negeri ginseng tersebut.
Oke, it's not easy from the start anyway...
Sejak dari bandara perjuanganku dan satu teman barengan yang sama-sama kuliah disana emang nggak mudah. Gadis cungkring sepertiku harus menenteng koper besar dan beberapa tas kesana kemari hanya untuk mencari dimana kami harus check in dan mendapat boarding pass yang ternyata tempatnya ada jauh di pojokan... Maklum, kita stay tahunan di negara orang, jadi bawaannya kayak orang mau pindahan. Jalan beberapa puluh meter aja rasanya tersiksa banget... lemessss... serius.
Bandara International Soekarno Hatta - Terminal 2E |
Setelah check in, dapat boarding pass dan menitipkan koper di bagasi, memang beban berkurang banyak tapi yah ternyata bagasi 30 Kg pun rasanya kurang sampai kami harus membawa tas jinjing berat ke dalam pesawat. Huuhh.. masih berat...
Di dalam pesawat |
Setelah berada di dalam pesawat rasanya legaaaa banget. Bisa duduk dengan nyaman dan menyandarkan pundak yang lelah menenteng tas berat kemana-mana. Kemudian Alhamdulillah perjalanan kami berlangsung lancar dan aman di atas udara.
Pukul 8 pagi lebih sedikit waktu Korea... Assaaa! Pesawat kita sudah mendarat di bandara Incheon. Dan lagi-lagi karena saya menenteng banyak barang, saya tidak ada banyak kesempatan untuk mengabadikan moment bagus. Semua foto yang saya ambilpun blur dan nggak jelas. huehehee
Gambar diatas adalah suasana di dalam bandara Incheon (cuma di sebagian sisi saja) lalu yang tampak mengantri adalah pintu naik kereta untuk kita akan mengambil bagasi. Sebagian lagi adalah suasana diluar bandara Incheon. Begitu keluar dari sini kami langsung di kagetkan dengan suhu udara 1 derajat selsius yang membuat mulut kita mengeluarkan asap dan tangan beku dan kaku.
Untungnya kami udah antisipasi. Sebut saja diri saya yang pakai baju dobel-dobel nggak kurang dari 3 baju ditambah dua jaket tebal. Kemudian sarung tangan dan syal... Oke, kami bersiap untuk melanjutkan perjalanan. Setelah perjalanan panjang harus ke Jakarta dari Jawa Timur kemudian terbang diatas awan selama 7 jam As Expected perjalanan yang susah masih harus di lalui.
Tujuan saya adalah Cheonan, kota dengan jarak tempuh sekitar kurang lebih 1 jam dari Seoul. Kelihatannya dekat kan? Saya pinginnya sih naik bis saja, Praktis, tinggal duduk lalu sampai di kota. Tapi sang rekan ngotot minta naik line train katanya lebih murah, karena dia ngotot sudah dapat informasi begini begitu ya sudah, saya yang sudah lelah menurut saja. Tapi.......
Oh God it's really really super tiring and annoying. Line train itu transportasi umum buat orang yang lalu lalang dengan kegiatannya seperti kerja, sekolah, atau sekedar jalan-jalan sejenak. Sama sekali bukan angkotan orang luar negeri yang mau pindahan seperti kita. Betapa anehnya kami masuk dalam kereta dan menenteng banyak tas sementara yang lain santai-santai. Dan ini membutuhkan banyak tenaga, waktu yang luar biasa karena harus oper-oper, bahkan sampai salah naik kereta saat di Seoul. Kurasa ini adalah satu kesalahan paling besar ketika tiba di Korea.
Naik line train bisa dari stasiun yang ada di dalam bandara Incheon, dari sana kalau kita sudah punya atau beli T-money kita bisa memakai itu. Tapi karena aku masih baru dan sudah lelah untuk cari-cari dimana beli T-money, jadi kita langsung saja membeli tiket dari mesin pembelian tiket. Kita cari tujuan kita, terlihat berapa harganya, masukkan uang, dan keluarlah kartu perjalanan ini...
Sebenarnya kartu ini dimasukkan di salah satu alat dan keluar uang jaminan 500 won. Tapi karena saya lupa dan sudah lelah jadi terbawa pulang deh... hehehee.
Sepanjang jalan memang banyak orang Korea itu cuek-cuek saja dengan orang yang lewat di sekitarnya, tapi nggak sedikit juga yang langsung menancapkan pandang dari kami karena mungkin satu, saya yang berhijab dan pake rok pula. Kedua, karena kami yang kelihatan asing. Ketiga, karena bawaan kami yang heboh. Serasa imigran gelap yang ditelantarkan. huhuhuhu
Dan saat nyasar, untunglah dengan modal bisa ngomong bahasa Korea meski masih 더듬어, ada ajossi-ajossi yang dengan gaya bicara semangat 45 menerangkan rute mana yang seharusnya kami ambil. Wah... kalau belum bisa bahasa Korea, baiknya jangan berani-berani bolang dulu deh, soalnya di stasiun di Korea itu jaraaaang banget tampak petugas, karena semua pelayanan sudah disediakan oleh mesin dan teknologi. Sementara orang yang lalu-lalang biasanya orang biasanya juga nggak mungkin menguasai tentang banyak rute, ataupun kalau mau tanya kita harus pilih-pilih orang yang keliatannya nggak terburu-buru, dan biasanya mereka para ajossi dan ajumma yang nggak ngerti bahasa inggris, sementara kalau orang-orang mudanya jalannya udah kayak orang di kejar kuda. hahaha
Diatas adalah sekilas pemandangan di beberapa stasiun dari perjalanan menuju Incheon - Seoul - Cheonan. Maaf, it's not professional photographer, lagi-lagi karena kami harus membawa banyak barang dan wira-wiri kesana kemari.
Pertama kali menginjakan kaki di Korea memang terasa 신기해 alias takjub. Ternyata otodidak saya bisa membawa saya kesini, dan saya harus disini selama 2 tahun, itu rada nggak bisa dibayangkan. Juga menyadari bahwa saya sudah jauh sekali dengan tanah air, aaahh... keluarga adalah satu-satunya hal yang paling berat saat dipikirkan. But, it's okay, saya datang untuk kembali.
Kami berdua memang nekat tingkat tinggi. Berani-beraninya mbolang di negara orang yang baru pertama kali didatangi. Tapi ya... semua hal ada jalan keluarnya, termasuk nyasar di Korea. Alasan kami tidak mau mengambil jasa penjemputan dari kampus adalah mahalnya, dan kami memilih bersusah seperti ini. Wkwkwk. Tapi kalo dipikir-pikir ini pengalaman berharga siiih... kami jadi sedikit banyak tahu tentang jalur di Seoul dan sistem di stasiun Korea yang bagusnya ngalah-ngalahin bandara di beberapa kota kita. Sistemnya semua serba canggih, dan saking canggihnya bisa membuatmu kebingungan setengah mati. Harus bisa baca rute yang paling penting...
Ya sudah lah... yang penting sekarang sudah sampai di asrama kampus dengan aman sentosa. Alhamdulillah.. ehehe..
Mari pikir positifnya saja...
Nanti akan kulanjut mengenai awal-awal rasanya hidup di Korea...
Setiba dari Korea sehari dan langsung merasakan hujan salju yang tebal, kehidupan asrama, dll
Nanti kalau sempat dan mood... kkkk
Oke begitu saja.
안녕
Post a Comment