CHARA!!!
Aria Kirisaki
Servi Shinozaki
Flint Fuyusaka
Sakura Beccafumi


Sebut saja aku bodoh. . .
Mungkin aku sudah kehilangan akal sehatku karena terlalu mencintainya. . .
Aku tak akan pernah bisa membencinya. . .
Bahkan. . .
Walaupun ia berkali – kali menyakitiku. . .



Aria : (Duduk sambil merajut sweater)
*Tok tok tok* (Suara ketukan pintu)
Aria : "Eh?" (Berhenti merajut)

*Graaak* (Pintu terbuka)
Aria : ". . ." 
Servi : (Duduk menyandar di lantai dalam keadaan kacau)
Aria : "Servi-kun. Apa yang kamu lakukan di sini?"
Servi : "Ah. . . (Berdiri sambil memegang buket mawar merah) Akhirnya kamu membuka pintumu untukku" (Jalan sempoyongan menghampiri Aria) Kamu tahu, aku sudah lama menunggu!" (Berdiri di depan Aria)
Aria : "Benarkah itu?" (Suara sangat pelan, nyaris berbisik)
Servi : "Kamu juga tidak mengangkat teleponku! Apa kamu masih marah
 padaku???"
Aria : (Menatap Servi)
Servi : "Aku tahu aku salah. Maafkan aku! Aku benar – benar minta maaf!" (Memeluk Aria)
Aria : "Servi-kun, kamu mabuk???"
Servi : "Aku tahu aku salah dan egois. Tapi, kumohon jangan meninggalkanku! (Mempererat pelukan) Jangan membuatku terlihat seperti orang gila karena merindukanmu. . ."
Aria : ". . . Benarkah. . . Kamu merindukanku?"
Servi : "Aku sangat merindukanmu!"
Aria : "Pernahkah kamu merindukanku seperti ini (Meneteskan airmata) Tidak!!! Kamu tidak pernah merindukanku sampai seperti ini. Tidak akan pernah!"
Servi : "Aku. . ." (Pandangan mata mulai berkunang – kunang)
*Bruuuk* 

Aku tahu. . .
Kamu tidak pernah mencintaiku. . .
Sebesar rasa cintaku padamu. . .
Aku sangat tahu. . .
Posisiku di hatimu tidak pernah setinggi
posisimu di hatiku. . .
Sebut saja aku bodoh. . .
Tapi, aku tak pernah bisa berhenti berharap
agar kamu bisa mencintaiku. . .
Sebesar rasa cintaku padamu. . .


Aria : "Ng. . ." (Melihat ke sebelah)
Servi : (Tidur)
Aria : "Aku selalu berharap. . . (Menyentuh
cincin yang ada di jari Servi)  Suatu
saat bisa melepaskan cincin ini dari
jarimu! (Meneteskan airmata) Aku
memang bodoh karena tidak pernah bisa
membencimu walaupun kamu 
berulangkali menyakitiku. Sangat bodoh
karena aku masih saja terperangkap dalam
pesonamu! Kenapa kamu tidak pernah
bisa memperlakukanku seperti
tunanganmu? Kenapa kamu
memperlakukanku layaknya boneka???"

Kamu datang dan pergi sesuka hatimu. .
Kamu menyakitiku berkali – kali. . .
Memperlakukanku seperti boneka yang bisa kamu mainkan semaumu. . .
Dan kamu buang ketika sudah bosan. . . 
Dan aku masih tak mampu untuk
membencimu. . .
Masih berharap. . .
Suatu saat nanti kamu tetap berada di sisiku ketika aku membuka mataku. . .


Aria : "Ung. . ." (Membuka mata lalu
melihat ke samping)
Servi : (Masih tertidur)
Aria : "Terima kasih (Tersenyum) Karena
hari ini  kamu tetap di sini (Menyentuh
rambut Servi) Dan tidak meninggalkanku!
Aku harap, kita akan seperti ini selamanya!
(Mengecup kening Servi) Aku akan
menyiapkan sarapan untukmu. . ."

*Beberapa saat kemudian*
Aria : "Mawar yang indah! (Memegang buket mawar) Sudah lama sekali dia tidak memberiku bunga. . ." (Mengganti mawar yang layu dengan buket mawar yang dipegang)
Servi : "Ng. . ." (Terbangun dari tidur)
Aria : "Ah. . . Selamat pagi, Pangeran!" (Tersenyum bahagia)
Servi : "Ukh! (Memegang kepala) Jam berapa sekarang?"
Aria : "Pft. . . (Menahan tawa) Kamu baru bangun dan langsung menanyakan jam? Seharusnya kamu mengucapkan selamat pagi padaku!"
Servi : "Ck! (Kesal) Apa kamu tidak mendengar pertanyaanku?"
Aria : "!!! (Tersentak kaget) Sekarang. . . Jam 9!"
Servi : "Shit!!!" (Berdiri dari tempat tidur)
Aria : "Ada apa??? Kenapa kamu terburu – buru sekali? Kamu sudah mau pergi?" (Cemas)
Servi : (Memakai kemeja)
Aria : "Aku sudah menyiapkan sarapan untukmu (Memegang lengan Servi) Paling tidak makanlah dulu!"
Servi : *Pak* (Menepis kasar tangan Aria)
Aria : "Ah. . ."
Servi : "Aku tidak seharusnya ada di sini! (Bicara dengan ekspresi dan nada dingin)
Aria : "Tapi, kamu sudah ada di sini!" 
Servi : "Seharusnya kamu tidak membuka pintumu dan membiarkanku masuk!"
Aria : "Bagaimana mungkin aku bisa menolakmu?"
Servi : "Ck!"
Aria : "Tetaplah di sini, sebentar saja! (Menggenggam tangan Servi) Ku mohon. Ah, aku membuatkanmu sweater! Akan kuperlihatkan padamu. . ."
Servi : *Pak* (Menepis tangan Aria) "Jangan memperlakukanku seolah – olah aku milikmu. . ."
Aria : "Kalau begitu, kenapa kamu datang?" (Berteriak frustasi)
Servi : "Aku mabuk!!!"
Aria : "Hanya karena itu???"
Servi : "Apa lagi yang kamu harapkan? Aku tidak pernah mencintaimu dan kamu tahu itu!" (Bicara tanpa ekspresi)
Aria : *Dheg*
Servi : "Kalau aku datang dalam keadaan mabuk, jangan menerimaku!" (Beranjak pergi)
Aria : "Kenapa kamu seperti ini? (Berteriak frustasi) Kenapa kamu tidak pernah bisa mencintaiku? Apa aku harus mati hanya agar kamu mencintaiku???"
Servi : "Aku tidak peduli (Menoleh ke arah Aria) Bahkan walaupun kamu mencoba bunuh diri di hadapanku!" (Menatap dengan ekspresi dingin)
Aria : "Sedikit saja. . . (Menangis) Perlakukan aku seperti tunanganmu!"
Servi : "Apa kamu lupa? Kamu bukan tunanganku dan aku tidak akan pernah memperlakukanmu seperti aku memperlakukannya!"
Aria : *Bruuuk* (Jatuh terduduk di lantai)

# # # # #

Aria : *Tees* (Duduk di lantai dalam
kondisi acak – acakan dan masih
 menangis)
Flint : "Aria. . . (Baru datang) Ada apa
denganmu?"
Aria : "Flint. . ."
Flint : "Kamu baik – baik saja? Ada apa?"
(Berjongkok di depan Aria)
Aria  : "Rasanya. . . Sakit sekali!"
Flint : "Kamu masih menerima orang itu
datang ke sini?" (Melihat bunga yang
ada di atas meja)
Aria : ". . ."
Flint : "Tuan muda brengsek itu menginap
di sini???" (Kesal)
Aria : "Itu. . ."
Flint : "Cih!" (Berdiri lalu mengambil bunga dan membuang ke tempat sampah)
Aria : "Flint!! Apa yang kamu lakukan???
Itu mawar pemberian Servi. . ." (Mau
mengambil mawar)
Flint : "Kamu ini yang apa – apaan?"
(Memegang lengan Aria)
Aria : "Sudah lama Servi-kun tidak
memberiku bunga dan sekarang kamu
malah membuang bunga itu ke tempat
sampah?"
Flint : "Kenapa kamu masih belum sadar
juga??? Bunga itu bukan untukmu. Bunga –
bunga yang sudah layu itupun tidak
pernah untukmu!" (Menunjuk tumpukan
bunga yang sudah layu)
Aria : "Bunga – bunga itu untukku, Flint!!!"
Flint : "Apa kamu bodoh??? Apa kamu
sudah kehilangan akal sehatmu? Kenapa
kamu masih mengharapkannya disaat dia
tidak pernah menganggapmu ada???"
Aria: "Suatu saat. . . Dia pasti akan
mengerti! Dia pasti bisa mencintaiku
sama seperti dia mencintai tunangannya!"
Flint : "Berhentilah, Aria! Jangan seperti
ini. Jangan menjadi orang bodoh
karena terlalu mencintainya!"
Aria : (Memeluk bunga mawar)
Flint : "Dia tidak akan pernah bisa 
mencintaimu seperti dia mencintai
tunangannya! Kamu tahu, sangat tahu.
Bunga - bunga ini, bunga - bunga yang
tidak bisa diberikannya pada tunangannya!
Ini semua bukan milikmu. . ."
Aria : "Apa yang harus kulakukan, Flint?
(Menangis) Apa yang harus kulakukan
untuk membuatnya mencintaiku???"
Flint : "Kamu tidak perlu melakukan apa –a
apa Aria! (Memeluk Aria) Kamu
hanya harus melupakannya. Itu saja!"

* * *

*Graaak* (Pintu apartement terbuka)
Sakura : "Mau sampai kapan kamu akan
terus berdiri di depan pintu?"
Servi: "Sampai kamu bersedia
memaafkanku!" (Berdiri sambil memegang
buket mawar)
Sakura : "Aku tidak suka bunga mawar.
Kenapa kamu tidak memberikannya pada
selingkuhanmu saja??"
Servi: "Ini untukmu, bukan untuknya!"
(Menyodorkan bunga)
Sakura : "Aku tidak peduli, aku tidak ingin
menerima apapun darimu!!!"
Servi : "Tapi, aku ingin kamu menerima
bunga ini atau aku akan terus memberimu
bunga setiap hari!"
Sakura : "Aku membencimu!"
Servi : "Aku mencintaimu!"
Sakura : "Kalau kamu benar mencintaiku,
kenapa kamu  selingkuh? Padahal kamu
tahu, aku tidak pernah suka jika sesuatu
yang menjadi milikku disentuh oranglain!"
(Menangis)
Servi : "Maafkan aku (Memeluk Sakura)
Aku benar – benar minta maaf. Tolong,
jangan menghukumku seperti ini! Aku
tidak ingin kehilanganmu, sungguh!"
Aria "Kenapa (Melihat dari
kejauhan)  Kamu tidak bisa mencintaiku,
seperti kamu mencintainya???"

 ## # # #

Aria : "Aku pasti bisa, aku pasti bisa!" 
(Memegang berlembar – lembar foto)
Flint : "Apa maksud dari ini semua, Aria?"
Aria : "Kamu tidak mengenal siapa yang
ada di foto ini Flint? (Melihat banyak foto
yang tertempel di dinding dengan antusias)
Dia. . . Tunangan tercinta Servi-kun! Kamu
pasti tahu, kan?"
Flint: "Aku tahu. Tapi, kenapa kamu 
mengumpulkan begitu banyak foto
tunangan Shinozaki??? Sejak kapan kamu
melakukannya? Bukankah kamu bilang
kamu akan berusaha melupakan 
Shinozaki???"
Aria: "Aku sudah berusaha. . . (Putus asa)
Tapi, aku tidak bisa, Flint! Aku
sangat mencintai Servi-kun. Tak akan ada
yang mencintainya seperti aku!"
Flint : "Aria, kamu. . ."
Aria : "Sebut saja aku bodoh. Mungkin aku
memang sudah kehilangan akal sehatku
karena mencintainya Aku tidak akan
pernah bisa membencinyawalaupun ia
berkali – kali menyakitiku! Aku tidak
pernah bisa melupakannya, walaupun ia
tidak pernah menganggapku ada. . ."
Flint : "Lalu. . . (Pandangan menyelidik)
Apa yang akan kamu lakukan? Kamu tidak 
akan bisa memaksa Shinozaki untuk
mencintaimu!"
Aria : "Kalau dia tidak bisa mencintaiku
sebagai diriku. . .  (Menyeringai) Maka aku
akan menjadikan diriku sebagai 
tunangannya! (Memeluk foto di dada)
Flint: (Membelalakkan mata/kaget)
Aria : "Dengan begitu. . . (Tersenyum
sinis sambil memegang cincin 
yang ada bercak darah) Dia pasti bisa
mencintaiku!!!"


FIN
Pertama kali selesai ditulis:
 Minggu /-12 April 2015

_Cherry Sakura_

NB :
Yura : "🤗 Beruntungnya jadi Sakura. 
Selalu jadi cinta pertama chara cowok!"
C.S : "Iya, ya. 😄 Aku baru sadar kalau cinta
pertama Servi dan Rintama itu Sakura!
Kamu pasti senang, kan, Caku?"
Sakura : "😒 Aku malah tidak merasa
senang sama sekali!" (Manyun)
Aria: "Lho, kenapa???"
Sakura : "Aku selalu jadi cinta pertama,
tapi, kenapa. . . 😭 Sampai sekarang aku
belum ketemu jodohku! Sebenarnya cinta
sejatiku itu siapa??? Huweeeee. . ."
C.S : "😶 Iya juga, ya. . ."

☆Selama menulis cerita ini lagu yang
menemani :
 Armada : Bebaskan Diriku

Post a Comment