Anak laki - laki berumur 7 tahun : "Mama. . ."
Perempuan : "Berhenti memanggilku seperti itu!" (Menatap dingin dan sinis)
Anak laki - laki : ". . . ."
Perempuan : "Aku benci ketika mendengarmu memanggilku seperti itu. Sedikitpun, aku tidak pernah menyayangimu dan mencintai ayahmu! Kamu tahu kenapa? (Menatap dengan pandangan dingin) Itu karena aku sangat membenci lelaki! Seharusnya kalian berdua. . . Tidak pernah ada dalam hidupku!"
*Ctak* (Airmata menetes di pipi sang anak lelaki)

I Found You

Ezuki : "!!!" (Spontan membuka mata)
 "Shit! Lagi - lagi mimpi buruk. . ."

Perempuan : "Seharusnya kalian berdua. . . Tidak pernah ada dalam hidupku!"

Ezuki : "Hhuh (Memegang kepala) Bagaimana mungkin. . . Makhluk sepertiku masih bisa bermimpi?"

*Kediaman Shimizu*
*Balkon*
Chisan : "Chimosuuuuu. . . Berhenti belajar mengendarai sepeda di tempat seperti ini! (Lari mengejar Chimo) Kalau kamu sampai terjatuh, kamu bisa patah tulang, lenyap, enyah dan punah dari muka bumi"
Chimo : "Ah, kak Chisan terlalu berlebihan! Tenang saja, Chimo pasti akan baik - baik saja!" (Bersepeda dengan penuh semangat)
Chisan : "Ucapanmu itu selalu berbanding terbalik dengan kenyataan, tahu!"
Chimo : "Lihat!!! Chimo sudah jago, lho! (Melaju dengan naik sepeda) Chimo tidak jatuh, kan?"
Chisan : "Hhh. . . (Berhenti mengejar) Kelihatannya memang sudah bisa. . ."
Chimo : "Gyahahaha. . ." (Kegirangan)
Chisan : "Apa belajar bersepeda di atas balkon memang lebih efisien, ya?"
Chimi : "Ufufufu, Chimo memang hebat!"
Chisan : "Kalau begitu, tidak ada yang harus dikhawatirkan! (Berbalik) Aku bisa makan siang dengan tenang!"
Chimo : "Senangnya bisa naik sepeda. . . Tidak mungkin ada adegan dimana Chimo jatuh dari atas balkon! (Bersepeda) 😨 Ouch!!! (Sepeda melaju menuju tiang) 😱 Gyaaaaa. . . Kenapa tiba - tiba sepedanya tidak bisa berhentiiii?"
Chisan : "Eh? (Menoleh) Chimo, berhenti!"
Chimo : "😭 Huweeee. . ."
Chisan : "Chimo. . ."
Chimo : "Huwaaaa. . . Makin dekat!!!! Kak Chisan, help meee!!!"
*BUAAAK!!!*
Chimo : "😵 Wooo. . ." 
*Syuuuung* 
Chisan : "Chi, Chimo. . . Kamu tidak apa - apa?"
*Gubrak* (Chimo jatuh pingsan)


*Drrrrrt* (Lantai tiba - tiba bergetar)
Ezuki : "Hm. Lagi - lagi daerah kita terkena gempa bumi. . ." (Berhenti main catur)
Kiseki : "Siapa lagi orang bodoh yang melakukan percobaan bunuh diri, tapi, gagal?"
Ezuki : "Dan rohnya malah terpisah dengan mengenaskan dari raganya!"
Kiseki + Ezuki : "Fiuuuh, selalu seperti ini!"
Ezuki : "Benar - benar menambah pekerjaan kita saja!" (Berdiri dari posisi duduk)
Setsuna : "Hey, ada apa? Kenapa tiba - tiba ada gempa bumi?"
Kiseki : "Seperti biasa, ada yang kecelakaan dan koma! Kali ini kamu yang pergi menjemput roh orang tersebut. . ." (Menunjuk seseorang)
Ezuki : "Kenapa aku?"
Kiseki : "😊 Karena biasanya. . . (Tersenyum manis) Roh yang tersesat akan langsung nyungsep masuk kembali ke raganya begitu melihat Ezuki!"
Setsuna : "🙄 Wajahmu itu memang tidak ada ramah - ramahnya, ya, Ezuki! Sesekali tersenyumlah. . ."
Ezuki : "Ck?"
Kiseki : "Oke, Setsuna.  Cepat jemput dia!"
Setsuna : "Lho, kenapa jadi aku? Bukannya yang seharusnya menjemput anak itu Ezuki?"
Kiseki : "Kamu tidak lihat. . .  Dari tadi jari telunjukku mengarah ke siapa?"
*Jreeeeng* (Menunjuk Setsuna)
Ezuki : "Fiuuuh, kalau begitu aku bisa tidur siang!"
Setsuna : "Hey, kenapa aku? Jangan begitu, dong!"
Kiseki : "Jangan protes. Kerjakan saja!" (Mendadak menghilang)
Setsuna : "Aku harus bagaimana?(Melihat ke arah Ezuki) Aku paling malas kalau harus jadi sopir antar jemput.  Ukh, dasar Kiseki plimplan!"
Ezuki : "Sudahlah, jalani saja dengan ikhlas! Siapa tahu roh tersesat itu adalah jodohmu?" (Cuek)
Setsuna : "😧 Seenaknya saja. . . (Sebal) Mentang - mentang nama kalian berdua mirip, kalian berdua selalu saja bersekongkol mempermainkanku!"
Ezuki : "😛 Siapa suruh namamu beda sendiri?" (Menjulurkan lidah)
Setsuna : "Ck, dasar menyebalkan!"

*RS Hazuki*
*Atap*
Chimo : "😖😖 Menyedihkan. . . Kenapa begini? Apa Chimo sudah mati? Kok, mami, papi dan kak Chisan nyuekin Chimo? Ng. . . (Melihat kedua tangan) Tembus pandang? Apa Chimo sudah menjadi roh? 😭 Huweeee. . . Tidak mau!!! Tapi, sepertinya. . . Chimo memang sudah berubah menjadi roh?"
*Syuuung Syuuuung*
Chimo : "Huweee. . . Badan Chimo terbang -  terbang ditiup angin!!! Dimanakah gaya gravitasi bumi?" (Melayang)
Setsuna : "Ternyata kamu suka pelajaran sains, ya?"
Chimo : "😶 O. . . Suara siapa itu?" (Celingak celinguk)
Setsuna : "Chimosu Shimizu!!!" (Tiba - tiba muncul)
Chimo : "!!! (Kaget) Kya!!!" (Jatuh)
Setsuna : "Lho? Aku, kan, belum memerintahkan dia untuk menghilang?"
Chimo : "Sakiiiiit. . . (Terkapar di tanah) Kenapa tiba - tiba gaya gravitasi bumi menarik paksa Chimo?"
Setsuna : "Apa kamu masih belum menyerah untuk mencoba bunuh diri? (Melayang di dekat Chimo) Benar - benar orang yang pantang menyerah!"
Chimo : "Siapa yang mau bunuh diri? Sebelum Chimo bisa bertemu cowok tampan itu lagi, Chimo tidak mau mati!"
Setsuna : "Hm. . . (Mengernyitkan alis) Cowok tampan?"
Chimo : "Cowok tampan itu kehujanan. Jadi, Chimo berbaik hati meminjamkannya payung! Cowok itu juga kelaparan. Jadi, Chimo juga memberinya sebatang coklat! Dia benar - benar terlihat menyedihkan sekali. . . (Wajah tiba - tiba berubah menjadi ekspresi iba) Chimo kasihan padanya!"
Setsuna : "Apa cowok itu sebegitu menyedihkannya?"
Chimo : "Ah, tapi, cowok tampan itu benar - benar membuat Chimo terpesona. Saking terpesonanya, Chimo sampai lupa menanyakan namanya! Hiks, namanya siapa, ya?"
Setsuna : "^ ^ Pasti sedih sekali, ya?"
Chimo : "Itu kejadian dua tahun yang lalu, sewaktu Chimo berumur 15 tahun!"
Setsuna : "Ng. . . (Menatap Chimo) KENAPA AKU JADI MENDENGARKAN CURHATMU???? Ikut!!!" (Menarik lengan Chimo)
Chimo : "Kyaaaa, kamu mau apa? Jangan bilang kalau kamu akan menculik Chimooo?"
Setsuna : "Ikh, berisik!"
 Chimo : "Huweeee, siapapun tolong selamatkan Chimo!"
Setsuna : "💢 Grrr. . . Biasanya aku bukan tipe pemarah! Tapi, sepertinya kadar amarahku hari ini meningkat. . ."
Chimo : "Huweeee. . . Mami, kak Chisaaan"
Ezuki : "💢 Berisik!!!"
*Buak* (Lempar bantal ke arah Chimo)
Chimo : "Ukh?" (Menangkap bantal)
Setsuna : "Lho? Kata kamu tadi tidak mau datang menjemput, kenapa sekarang malah muncul di sini?"
Ezuki : "Suaranya terdengar sampai kamarku. Aku jadi tidak bisa tidur!" (Kesal)
Chimo : "😐 Ya ampun, banyak sekali makhluk aneh!" (Melayang)
Ezuki : "Heh, kamu mau ke mana? Mau kabur?"
Chimo : "Tidak, kok!"
Ezuki : "Lalu, kenapa kamu melayang - layang seperti itu? Kamu pasti berniat untuk kabur, kan?"
Chimo : "Hiks, bukan begitu. Chimo memang terbang - terbang tertiup angin! Gaya gravitasi bumi menolak Chimo. . ."
 *Syuuuung* (Chimo melayang makin jauh)
Ezuki : "Mau kemana?"
Chimo : "😝 Tapi, lebih baik kalau Chimo pergi saja yang jauh! Bye bye. . ."
Setsuna : "Kan, sudah kubilang kalau kamu harus ikut kami!"
*Ngeeeek* (Menarik Chimo)
Chimo : "Hieee. . . Tidak mau!" (Memeluk erat tiang)
Setsuna : "What? (Terperangah) Kenapa dia masih bisa memeluk tiang?"
Ezuki : "LEPAS!!!"
Chimo : "Huwaaaa. . . Tidak mau!" (Makin erat memeluk tiang)
Ezuki : "KAU!!!" (Menarik paksa Chimo)
Setsuna : "Aku bantu. . ." (Ikut menarik Chimo)
*Nggeeeek*
Chimo : "Wuaaa. . . Sakit!!! Mami, papi, kak Chisan. . . Chimo dianiaya!"
Ezuki : "Ish, kuat sekali!"

* * *

Kiseki : "Kenapa Setsuna lama sekali, ya? Ezuki juga tidak ada di tempatnya. . ."

* * *

Setsuna : "Sudah satu jam. . ."
Ezuki : "Hosh, hosh, hosh. . . (Ngos - ngosan) Akhirnya anak ini menyerah juga!"
Setsuna : "Benar - benar anak yang pantang menyerah (Melihat kedua telapak tangan) Tanganku sampai bengkak begini!"
Ezuki : "Yup, mumpung dia pingsan. . . Semuanya pasti akan lebih mudah!" (Menggendong Chimo)
Setsuna : "Wow, kamu masih kuat, ya, Ezuki?"
Ezuki : "Roh ini harus segera dibereskan!"

I Found You

Chimo : "Ng?" (Membuka mata)
Setsuna : "😊 Eh. . . (Tersenyum ramah) Kamu sudah sadar?"
Chimo : "Kamu masih di sini?"
Setsuna : "Tumben kamu bisa setenang ini. . ."
Chimo : "Ng. . ."
*Kepak kepak* (Burung - burung terbang)
Chimo : "Lho, burung?"
Setsuna : "Ya, burung. . . Memangnya kenapa?"
*Zruuuuung* (Pesawat lewat)
Chimo : "Pesawat?"
Setsuna : "Kamu tidak pernah melihat pesawat?"
Chimo : "Akh, awan? Hah!!! Langit? Aaaaaah. . . (Tiba - tiba berontak) Kenapa Chimo bisa mengambang di udara?"
*Jreeeng* (Ditenteng Ezuki dengan tangan kanan)
Ezuki : "Akh!!!"
Setsuna : "Ezuki, penyakit ayannya kambuh, tuch! Hati - hati. . ."
Chimo : "Gyaaaa"
Ezuki : "Jangan bergerak! Nanti kamu benar - benar jatuh, bodoh!"
Chimo : " >< Langit begini tingginya. . . Chimo takuuuut!!! (Berontak) Kalau jatuh dari tempat setinggi ini, sakitnya pasti luar biasa!"
Setsuna: "Kalau kamu memang tidak mau jatuh, sebaiknya kamu diam dan tenang!"
Ezuki : "Ach!" (Mulai kewalahan)
Chimo : "Chimo mau turun. Turunkan Chimo!"
Ezuki : "Bodoh, mana bisa kamu turun dari tempat setinggi ini?"
Chimo : "Mami. . ."
Ezuki : "Ah?"
Chimo : "!!!" (Terlepas dari pegangan Ezuki) 
"😭Gyaaaa. . ." (Jatuh)
Setsuna : "Tuch, kan?"
Ezuki : "Ish, padahal sudah disuruh untuk tenang!"

* * *

Kiseki : "Setsuna dan Kiseki perginya lama sekali. Sambil menunggu kedatangan mereka, lebih baik aku membantu kelompok Azuka!"

* * *

Chimo : "Chimo di mana?" (Kepala benjol)
Setsuna : "Ini. . . (Tersenyum) Di mana, ya? Aku  tidak tahu. . . (Menoleh ke arah Ezuki) Apa kamu tahu kita ada di mana, Ezuki?"
Ezuki : "Kh, mana aku tahu!" (Kesal / badan memar karena ditendangi Chimo)
Chimo : "Hah? Jadi, kalian juga tidak tahu nama tempat tinggal kalian sendiri?"
Setsuna : "😌 Mau bagaimana lagi? (Memasang ekspresi sedih) Kami ini hanya kumpulan roh yang hilang ingatan. Mana kami tahu apa nama tempat ini! Tahu - tahu kami sudah ada di sini! Iya, kan, Ezuki?"
Ezuki : "Hm. . ."
Chimo : "Jadi, kalian hilang ingatan?"
Setsuna : "Kamu mau apa?"
Chimo : "😏 Ng. . . (Memegang pentungan) Chimo hanya ingin membantu supaya ingatan kalian kembali lagi! Hayo, siapa yang mau kepalanya dipentung duluan?"
Setsuna : " 😅 Tidak usah repot - repot. . . Biar Ezuki saja yang duluan"
Ezuki : 💢 *Ctik* (Melirik sinis)
Chimo : "🤔Jadi tidak ada yang mau? Terus, untuk apa Chimo dibawa ke tempat ini?"
Setsuna : "🙂 Karena itu adalah bagian dari tugas seorang Guardian! Seorang Guardian harus bisa menjaga seorang manusia yang ingin bunuh diri. Tugas lain Guardian adalah melindungi roh manusia yang terpisah dari raganya!"
Chimo : "O!!!"
Setsuna : "Sepertinya kamu tidak mengerti, ya? Pokoknya selama kamu ada di sini, kamu akan aman dari gangguan roh jahat!"
Ezuki : (Mau pergi)
Setsuna : "Ezuki, kamu mau ke mana?"
Ezuki : "Aku ingin mengunjungi kelompok Azuka!"
Setsuna : "Mengunjungi kelompok Azuka? Tumben. Mereka, kan, Shinigami! Musuh Guardian. . ."
Kiseki : "Yo!" (Tiba - tiba muncul dalam keadaan bonyok)
Chimo : "Uwaaa. . . (Kaget) Roh jahat!!!" (Spontan berlindung di belakang Ezuki)
Setsuna : "Kenapa wajahmu seperti itu, Kiseki? Mengenaskan"
Ezuki : "Dan jelek!"
Setsuna : "Aneh!"
Setsuna : "Memprihatinkan!"
Kiseki : "Ish, berhenti mengata - ngataiku!"
Setsuna : "Kamu dianiaya siapa?"
Kiseki : "Hhh, dianiaya secara tidak langsung oleh nona baru mereka!"
Ezuki : "Hm. . . Mereka siapa?"
Kiseki : "Siapa lagi yang sering kebagian pasien mengerikan selain kelompok Azuka! Sudah gitu, pasiennya itu - itu aja. . ."
Ezuki : "Hooo. Padahal, aku berencana untuk mengunjungi mereka. . ."
Kiseki : "Sebelum pergi, lebih baik kamu amati dulu keadaan di sana!"
Ezuki : "Ide bagus! Aku juga penasaran dengan apa yang terjadi di sana. . ." (Meneropong)

Sakura : "😲 Caku mau pulaaaang!" (Memeluk tiang)
Azuka : "Karena itu, selesaikan dulu tugasmu!" (Berusaha menarik Sakura)
Cecil : "Menyusahkan! (Mencoba melepaskan pegangan Sakura) Ini sudah satu jam kamu memeluk pohon setelah dari tadi kamu memeluk menara Tokyo!"
Ribent : "😠💢 Grrr. Aku sudah tidak punya lagi rasa sabar! Aku sudah kehabisan kesabaran" (Mau mencabut pohon)
Sakura : "😭 Huweeee. . . Caku dianiaya secara keroyokan! Kejam!!!"
*Ting*
Cecil : "Hilang???"
Ribent : "Dia berhasil kabur lagi???"

Ezuki : "Sepertinya hari ini bukan waktu yang tepat untuk mengunjungi mereka!"
Setsuna : "Benar - benar mengerikan. Untung kita tidak mendapat tamu menyusahkan seperti itu!"
Ezuki : "Chimo, awas kalau kamu. . ."(Menoleh)
*Ting*
Ezuki : "Aaaaakh, ke mana perginya bocah itu? Dasar hantu, roh gentayangan, makhluk gaib!"
Setsuna : "😅 Jangan mengatai diri sendiri, Ezuki! Roh yang sebenarnya itu kita, lho, sedangkan dia baru roh setengah jadi. . ."

I Found You

Sakura : "Hiks, Caku menyesal. . . Andai saja waktu itu Caku mendengarkan nasehat Aoi dan Rintama pasti Caku tidak akan jatuh dari atap dan tidak akan ditabrak mobil kak Kagura!"
Chimo : "😓 Sudah jatuh dari atap lalu ditabrak mobil? Tragis sekali. . ."
Sakura : "Kamu benar. 😥 Tidak ada tokoh yang nasibnya setragis Caku. . ."
Chimo : "Kasihan sekali. . ."
Sakura : "Sebenarnya kisah tragis Caku tidak selesai sampai disitu. . ."
Chimo : "Lho. . . Masih ada lagi?"
Sakura : "Setelah ditabrak mobil kak Kagura, kejatuhan pot bunga mawar punya Rakusa dan sebagai penutupnya. . . Badan Caku ketiban sepeda Caku sendiri!"
Chimo : "Tragis sekali. . . (Mewek) Kamu pasti meninggal karena itu!"
Sakura : "😑 Bel meninggal, sich, tapi, entah kenapa Caku sudah diuber - uber sama 3 Shinigami yang tidak ramah?"
Chimo : "Kamu benar - benar kasihan,  Chimo tidak tega mendengar kisahmu yang menyayat hati itu. . ."
Sakura  : "Ng. . ." (Menatap Chimo)
Chimo : "Hm?"
Sakura + Chimo : "Aaaaah!" (Sama - sama kaget)
Sakura : "Sejak kapan kamu ada di belakang Caku?"
Chimo : "Kamu sendiri kenapa tiba - tiba ada di depan Chimo?"
Sakura : "Kamu siapa?"
Chimo : "Chimosu Shimizu (Tersenyum) Kalau kamu?"
Sakura : "Sakura Beccafumi. . ."
Chimo : "Kamu pasti roh yang terpisah dari ragamu?"
Sakura : "Yup. . . Kamu juga, kan?"
Chimo : "Hm. . . (Mengangguk) Andai waktu itu Chimo mendengarkan nasehat kak Chisan, pasti Chimo tidak akan jadi roh gentayangan, hiks!"
Sakura : "Kita mengalami derita yang sama, ya! 😭😭😭 Huweee. . ." (Saling berpegangan tangan dengan Chimo)

* * *

Ribent : "Cih, benar - benar menyusahkan! Kalau ketemu nanti, akan langsung kumusnahkan biar lenyap sekalian!" (Berapi - api)
Azuka : *Ctik* (Kesal)
Cecil : "Menyebalkan. Kenapa 3 Shinigami seperti kita bisa kewalahan hanya gara - gara satu orang manusia sepertinya?"

* * *

Ezuki : "Benar - benar menyebalkan! Kalau aku Shinigami. . . Akan kuambil nyawanya! Lalu, dengan senang hati akan kuberikan ke roh jahat. . ."
Setsuna : "Kenapa kita harus menjaga roh menyusahkan seperti bocah itu, sich?"
Kiseki : "Kalau aku bukan Guardian, akan kuhukum anak itu seberat - beratnya!"

* *  *

*Wuuuuush* 
Chimo : "Ada angin topan?"
*Ctaar Ctaaar*
Chimo : "Uwaa, ada apa ini?"
Cecil + Ribent + Azuka : (Terbang dengan listrik di seluruh tubuh)
Sakura : "Wuaaa. . . Itu mereka! (Spontan bersembunyi di rerumputan) Chimo. . . *Drrrr drrrt* (Gemetar) Tolong Caku, ya?"
Chimo : "Ba. . . Baik!"
Cecil : "Grrrr" (Terbakar)
Azuka : *Zriiing* (Mata memerah)
Ribent : *Grooo* (Badan dikelilingi naga)
Chimo : "😱 Mengerikaaaaan (Gemetar) Pantas saja si Caku kabur!"
Ribent : "Hey, apa kamu melihat anak perempuan berambut rancung, bermata hijau, bertubuh pendek dan bersuara cempreng lewat sini?"
Chimo : "Hiks. . ."
Ribent : "KENAPA KAMU MALAH MENANGIS?" (Membentak)
Chimo : "😭 Huweeee. . . Seram sekali!"
Ribent : "Ck, dia malah menangis?"
Cecil : "Persis Sakura?"
Azuka : "Mirip sekali. . ."
Ribent : "CIMOOOOT!!!" (Terbang menjauh)
Azuka : "Cari di tempat lain!"
Cecil : "Sepertinya dia memang tidak ada di sini!" (Pergi)
Chimosu : "Huooo, mereka seram sekali! Chimo nyaris pipis di celana. . ."
Sakura : "Fuuuuh. . . Akhirnya mereka pergi juga! 🤢🤢 Caku takut. . . Caku juga tidak suka mereka karena mereka semua selalu memakai baju berwarna hitam! Caku, kan, takut dengan yang gelap - gelap. . ."
Chimo : "Kalau Chimo tidak suka warna putih, tapi, para Guardian semuanya memakai baju putih! Membosankan sekali. . ."
Chimo + Sakura : "✨Yup, warna mentereng itu lebih baik!"
*Sraaak* (Daun - daun bergoyang)
*Krek* (Tanah retak)
Kiseki + Setsuna + Ezuki : (Terbang mendekat)
Chimo : "Gyaaa. . . Mereka datang! (Gantian bersembunyi di rerumputan) Sekarang Caku yang tolong Chimo, ya?"
Sakura : "🤣 Baik, Chimo!"
Ezuki : "Hm. . ."
Sakura : "😍 Wow! (Terlena) Tampan. . . Mereka semua pasti malaikat"
Ezuki : "Chimo, di mana kamu? Keluar sekarang!"
Sakura : "😘 Hay, cowok.  Kamu nyari siapa? Pasti nyari Caku, ya?" (Pose centil)
Ezuki : "Minggir!" (Mendorong Sakura ke samping)
Kiseki : "Aku tidak berminat dengan anak kecil!"
Sakura : "Huweeee. . . Kenapa kalian kasar sekali terhadap Caku? Caku tidak pernah di dorong dengan kasar seperti ini sebelumnyaaaa. . ."
Setsuna : "Suaranya lebih nyaring dari suara Chimo. . ."
Ezuki : "Berisik!" (Mengangkat tangan)
Sakura : "GYA!!!" (Tiba - tiba melayang)
Ezuki : "Aku paling tidak suka dengan suasana yang berisik!" (Menurunkan tangan)
Sakura : "Gyaaaa. . ."
 *Gusrak* (Jatuh ke semak - semak)
Chimo : "Wuaaa, Caku?"
Sakura : "😧 Chimo. . . Mereka semua perpaduan iblis, setan, ayakashi, Youkai dan roh jahat! Seraaaam. . ."
Ezuki : "Chimosu!"
Azuka : "Sakura!"
Ribent + Cecil + Azuka + Ezuki + Setsuna + Kiseki: 💢"Grrrrrr" (Badan dikelilingi dua naga yang melingkar dengan api membara)
Chimo + Saku : *Drrrrrt*
Ezuki : "Jadi, di sini?"
Chimo + Saku : "Glekh!" (Saling berpelukan)
Kiseki : "Dasar merepotkan!" (Menarik kepang Chimo)
Sakura : "Kyaaaa. . ."
Ezuki : "Yang ditarik rambut Chimo, kenapa malah dia yang teriak?"
Setsuna : "Apa mereka berdua punya ikatan batin yang kuat?"
Chimo : "Caku, kenapa kamu yang menjerit? Oh. . ." (Melihat Sakura yang sudah terbang jauh)
Sakura : "Huweee. . . Lepaskan Caku!" (Melayang)
Chimo : "Hieeee. . . Mengerikan!"
Ezuki : *Wuuuush Wuuuuush*
Kiseki : *Grauung Grauuung*
Chimo : "😮 Ouch!"
Setsuna : "😌 Suasana di sini juga tidak kalah mengerikan, lho, Chimo!"

*Ruangan*
Chimo : "Huweeee. . ." (Diikat di tiang)
Ezuki : (Berdiri sambil kacak pinggang)
Chimo : "Chimo mau pulang. . ."
Kiseki : "TIDAK AKAN!!!"
Setsuna : "Mereka berdua benar - benar marah sekarang. . ."
Chimo : "Chimo sudah dua hari di sini. Kan, kelamaan! Nanti keluarga Chimo khawatir. . ."
Ezuki : "Aku tidak peduli dengan hal itu!"
Chimo : "😣 Hiks, kenapa kalian semua membenci Chimo? Chimo, kan, jadi sedih?"
Kiseki : "Kami tidak punya pilihan lagi. Kamu harus diikat di sini agar bisa merenung. . ."
Chimo : "Chimo paling tidak bisa merenung dalam keadaan sunyi senyap. . ."
Setsuna : "Hey, Ezuki. . ."
Ezuki : "Kamu tidak boleh membelanya, Setsuna! Ayo, pergi. . ."
Setsuna : "Kamu yang sabar, ya, Chimo. . ."
*Blaaam* (Pintu tertutup)
Chimo : "Kalau Chimo diikat di tempat seperti ini, Chimo bisa disantap tikus!" (Mulai membayangkan tikus - tikus mengerubungi tubuhnya)
Chimo : "Chimo akan mati!!! Chimo tidak mau mati dengan cara yang mengerikan seperti ituuuu" (Membayangkan mayat yang mulai membusuk)
Chimo : "Tragis sekaliiiii. 😰 Ini, kan, bukan cerita Scream atau horror! Jangan - jangan lokasinya diambil di sini dan kalau Chimo sampai matii. . ."

Kiseki : "Hm. . . (Tersenyum sinis) Baguslah kalau dia mati!"
Ezuki : "Good Bye!" (Menginjak kerangka)

Chimo : "😭 Kejaaaaam!!! Chimo tidak mau mati dengan cara seperti itu. Chimo ingin mati dengan cara yang indah dan wajar! Chimo sebaiknya kabur dari tempat ini. . ."

I Found You

Setsuna : "Kalian yakin akan tetap membiarkannya terikat di sana?"
Ezuki : "Kiseki sudah memutuskan seperti itu. Jadi biarkan saja! Lagipula, dia akan lebih aman berada di tempat itu dari pada berkeliaran di luar sana. . ."
Setsuna : "Tapi. . ."
Sakura : "Huweeee. 😭 Kenapa Caku diikat seperti anak domba begini? Caku merasa terhina!!!"
Setsuna + Ezuki : "!!!"
Cecil : "Sebelum kami mengantarkan rohmu ke tempat yang seharusnya, kamu harus tetap berada di tempat ini! Jangan berpikir untuk kabur lagi!"
Ribent : "Dengan begini, paling tidak aku bisa tidur tenang sejenak. . ." (Memijit pelipis kepala)
Sakura : "Tegaaaa!!!"
Ezuki : "Kalian sedang apa di sini?"
Cecil + Ribent : "TENTU SAJA MENGHUKUM MARMUT SATU INI!!!"
Ezuki : "Menghukum? Bukannya ruang hukuman. . ."
??? : "Huweeee. . ."
??? : "Waaaa. . ."
Setsuna : "Ini. . . Memang ruang hukuman, Ezuki!"
Ezuki : "Eh, berarti yang tadi. . ."
Cecil : "Kalian dari ruang kumpulan ingatan?"
Ribent : "Ruang kumpulan ingatan? Untuk apa kalian datang ke sana?"
Azuka : "Para Guardian tidak membutuhkan ingatan. Apa kalian sedang memburu masa lalu kalian?"
Ezuki : "!!!"
Setsuna : "Gawat!!! Berarti kita sudah menempatkan Chimo di ruangan yang salah. . ."



TO BE CONTINUED. . .

_Cherry Sakura_

Post a Comment