5 Desember 2012

"Kamu terkutuk. . . Kamu terkutuk"
"Kamu terlahir dengan kutukan yang tak akan pernah berakhir dengan mantra sihir apapun"
"Selamanya kamu terkutuk dan akan terus seperti itu"
"Pada akhirnya, kamu hanya akan melukai orang - orang yang ada di dekatmu"

Rion : "!!!" (Terbangun dari tidur)
*Sraaak*
Rion : "Lagi - lagi. . . (Memegang kepala) Suara itu terdengar!"
*Tees* (Air mata menetes)
Rion : "Bahkan dalam kegelapanpun aku bisa melihatmu menangis. Sebenarnya kamu siapa?"

"Kamu memang tidak mengingat apapun, Rion!"
"Tapi, apa kamu tahu kalau kamulah penyebab kejadian itu?"
"Kamu yang menyebabkan hilangnya kebahagiaan di rumah ini"
"Kamu tahu karena apa?"
"Itu karena kamu terkutuk!"

Rion : "Ukh! (Mencengkram kepala) Sebenarnya apa yang sudah ku lakukan? Aku tidak mengingat apapun, tapi, kenapa hatiku sakit sekali, seperti aku sudah melakukan kesalahan yang tidak termaafkan! Kenapa hanya aku yang ditatap dengan tatapan yang berbeda?"


Pemuda : "Kenapa makhluk sepertimu bisa ada di sekitar kami? Orang sepertimu seharusnya enyah!!!"

Rion : "Rasanya. . . Aku ingin mati saja! (Menatap foto yang ada di atas meja) Kenapa mama tidak membiarkanku mati? Seharusnya mama mengizinkanku untuk berhenti. Seharusnya mama membiarkanku untuk bunuh diri! Aku ingin melakukannya, tapi, aku takut jika aku melakukan itu, mama akan membenciku selamanya!"

 *Beberapa tahun yang lalu*
Ny. Mawata : "Sakura?"
Ny. Rakusa : "!!!"
Ny. Mawata : "Selama ini kamu tidak pernah lagi menyebut namanya, Rakusa!"
Ny. Rakusa : ". . ." (Mengolesi roti dengan selai)
Risa berumur 8 tahun : "Mama, mama. . . Sakura itu saudara kembar mama, kan?"
Rion berumur 8 tahun : "Sakura. . . (Bergumam) Bukankah dia yang selalu diceritakan paman Aoi?"
Risa : "Bibi Mawata, bibi Sakura itu saudara kembar mama, kan? Paman Aoi pernah bercerita tentang dia. Paman Aoi juga tidak pernah lupa menaruh bunga sakura di kamar bibi di setiap hari ulang tahun bibi Sakura!"
Ny. Mawata : "Ya, dia saudari kembar mama kalian. Wajah mereka sangat mirip, hanya warna rambut dan matanya saja yang berbeda! Juga ekspresi wajah. Kamu seharusnya lebih banyak tersenyum seperti Sakura, Raku!"
Ny. Rakura : "Risa, habiskan rotimu!"
Risa : "Mama punya foto bibi Sakura tidak? Risa ingin lihat. Mama tidak pernah. . ."
Ny. Rakusa : "Sudahlah, mama tidak mau mendengar nama itu lagi!" (Membentak)
Risa + Rion : "!!!"
Ny. Mawata : "Rakusa?"
Ny. Rakusa : "Dia sangat membenci orang yang bunuh diri, tapi, kenapa justru dia sendiri yang melakukan hal seperti itu? Dia berhenti menyebut nama seseorang ketika dia marah dan aku juga akan melakukan hal yang sama!"
Rion : "Dia. . . Mati bunuh diri?"
Ny. Rakusa : "Aku. . . Tidak ingin mendengar ataupun menyebut namanya lagi!"

 Rion : "Jika aku melakukan hal yang sama, apa mama juga akan membenciku
sepertinya? (Memejamkan mata) Ku mohon. Ijinkan aku untuk menyerah dan berhenti melangkah!"

*Pagi*
Rion : "Gawat!"
*Sraak*
Rion : "Aku kesiangan! Eh?"
*Cip cip cip* (Suara burung berkicau)
Rion : "Apa. . . Apa - apaan ini? Ini di taman? (Berdiri) Kenapa aku ada di sini? Apa aku sedang bermimpi?"
*Seeer seer* (Bunga sakura berguguran)
Rion : "Bunga sakura? (Membiarkan bunga sakura jatuh di telapak tangan) Kenapa bukan salju yang turun? Apa musim semi sudah tiba?"
Shane : "Hey, Rion. . ."
Rion : "Eh?"
Shane : "Hey, apa kamu mendengarku?"
Rion : "Asal suaranya dari pohon tua ini. . . (Memandang pohon) Mana mungkin pohon bisa bicara!"
Shane : "Aku di atas!"
Rion : "Ah. . ." (Menengadah ke atas pohon)
Shane : "😁 Kamu bisa melihatku, kan?" (Tersenyum sambil melambaikan tangan)
Rion : "😒 Siapa anak ini? Apa dia murid SMP yang sedang ikut pesta kostum atau jangan - jangan dia roh penunggu pohon ini? Kenapa dia memakai jubah panjang seperti itu?"
Shane : "Hey!!! Kamu mau ke mana?"
Rion : "Yang benar saja. Di saat seperti ini aku tidak punya waktu untuk main - main dengan orang aneh yang sedang pesta kostum!"
Shane : "😠 Aku sengaja menemuimu untuk mengabulkan permintaanmu. Apa sopan kalau kamu bersikap seperti itu pada orang yang berniat untuk menolongmu? Atau kamu mau tidak mati - mati?" (Tiba - tiba sudah berdiri di hadapan Rion)
Rion : "Permintaanku?" (Menatap tajam Shane sambil mengernyitkan alis)
Shane : "Kamu ingin mati, kan?"
Rion : "!!!"
Shane : "Aku sudah mendengar permintaanmu itu selama bertahun - tahun sampai - sampai aku bosan mendengarnya!"
Rion : "Kamu. . . (Memperhatikan Shane dari kepala sampai kaki) Apa kamu Shinigami? Kenapa wujudmu lebih mirip anak SMP yang sedang pesta kostum?"
Shane : "Ck! Kamu ini benar - benar tidak sopan!"
Rion : "Kalau kamu benar - benar Shinigami, kenapa kamu datang terlambat? Kalau kamu datang lebih awal, aku pasti mati lebih dulu dan mama pasti masih hidup sampai sekarang!"
Shane : "Kamu salah. . . (Mengibas - ngibaskan tangan) Aku bukan Shinigami!"
Rion : "Kalau begitu, aku sama sekali tidak membutuhkanmu!" (Berbalik pergi)
Shane : "💢 Kamu ini. . ."
*Taak* (Menjitak kepala Rion)
Rion : "Aaw. Kenapa kau memukul kepalaku?"
Shane : "Apa kamu tidak merasa heran kenapa kamu bisa ada di sini dan sama sekali tidak berniat untuk menanyakannya?" (Nyolot)
Rion : "😑 Sebenarnya aku juga heran (Menjawab dengan malas - malasan) Tapi, melihat wajahmu yang menyebalkan itu aku jadi malas untuk bertanya!"
Shane : "👹💢KAMU!!! Apa kamu pikir pantas bicara seperti itu padaku?"
Rion : "Sebenarnya kamu ini siapa, sich?"
Shane : "Shane Seryu!"
Rion : "Shane. . . (Mengernyitkan alis) Seiryu? Kamu kerabat mama?"
Shane : "Ya. Aku leluhur kalian! (Bangga) Aku lahir ratusan tahun yang lalu, tapi, karena aku terlahir sebagai anak kembar yang tidak punya kekuatan roh, hidupku tidak lama. Aku meninggal sewaktu berumur. . ."
Rion : "😑 Kalau kamu hanya ingin bercerita tentang sejarah hidupmu, lebih baik kamu bercerita pada Risa. Dia lebih menyukai dongeng daripada aku. . ."
Shane : "😡 Kamu ini bisa tidak, sich, untuk tidak memotong pembicaraan orang lain! (Menatap sinis) Sepertinya Rakusa benar - benar gagal mendidikmu!"
Rion : "Jangan sekali - kali kamu menjelek - jelekkan mama. . . (Spontan menunjuk wajah Shane dengan dingin) Atau aku bisa membunuhmu!"
Shane : "😗 Wow. Aku tidak menyangka ucapan seperti itu akan keluar dari mulut seorang anak berumur 15 tahun sepertimu. Selain ingin bunuh diri, sepertinya kamu juga berbakat membunuh orang!"
Rion : "!!!"
Shane : "Apa karena kamu. . . Juga punya kekuatan setan seperti Rintama?"
Rion : "Rintama? Itu nama yang sering ku dengar dari mulut nenek ketika melihatku"

Ny. Nakime : "Kamu benar - benar mirip dengannya! (Menatap dingin) Kalian berdua benar - benar mirip. . ."

Rion : "Seseorang yang juga terkutuk sepertiku!"  

Ny. Nakime : "Aku tidak pernah menyukai warna matanya dan sekarang kamu juga melihatku dengan mata yang sama dengannya!"

Rion : "Seseorang yang memiliki mata sepertiku. Mata yang berbeda dengan mata keluarga Seiryu lainnya. Mata yang berbeda dengan mata mama dan Risa. Hanya aku yang memiliki bola mata berwarna hijau. Mata yang membuat nenek tidak pernah suka menatapku!"
 Shane : "Seharusnya kamu tidak pernah ada, Rion!
Rion : "Aku tahu. Seharusnya aku tidak pernah ada. Ada sesuatu yang lain yang tumbuh dalam diriku. Kegelapan dalam hatiku!"
Shane : "Jadi, kamu juga menyadarinya? Membiarkanmu hidup sama saja menunggu pintu neraka terbuka. . ."

Rion berumur 5 tahun : ". . ."
*Ctak* (Tangan berlumuran darah)
Ny. Rakusa : "Rion, ada apa?"
Rion : "Rion. . . Rion membunuhnya!" (Menatap kosong kucing yang terpotong - potong)

Rion : "Dalam aliran darahku. . . Ada kutukan yang pada akhirnya hanya akan menghancurkanku!"
Shane : "Ada apa? Apa kamu sedang memikirkan sesuatu?"
Rion : "Mungkin. . . Itu bisa menjadi alasan untukku!" 
Shane : "Hm?"
Rion : "Alasan untukku agar bisa menyerah. Mama tidak mungkin mengorbankan hidup orang lain hanya untuk membiarkanku tetap hidup, kan? Mama tidak mungkin seegois itu!"
Shane : "Jadi kamu berharap Rakusa akan mengijinkanmu bunuh diri atau menyegelmu seperti yang sudah terjadi di keluarga kita?"
Rion : "Ya. . ."

Shane : " 😉 Tapi, Sakura tidak pernah menginginkanmu mati, Rion!" (Tersenyum)
Rion : "Eh? Apa kamu bilang?"
Shane : "Berhentilah menyusahkannya! (Menatap dengan tatapan serius) Tidak bisakah kamu hidup dengan bahagia dan membuatnya berhenti 
mengkhawatirkanmu"
Rion : "Apa maksudmu? Bagaimana mungkin aku menyusahkannya? Sedangkan dia meninggal jauh sebelum aku dan Risa lahir! Aku tak tahu apapun tentangnya dan dia tak tahu apa - apa tentangku. Aku dan dia tidak terhubung apapun selain karena dia adalah saudari kembar mama. Seseorang yang mati bunuh diri. . ."
Shane : "Dia bukan mati karena bunuh diri, Rion!"
Rion : "!!!"
Shane : "Dia berakhir seperti itu karena kamu! (Menatap dengan tatapan serius) Dia ingin kamu tetap hidup karena itu kamu tidak boleh mati!"
Rion  : *Dheg* "Mama berhenti menyebut namanya karena dia bunuh diri. Tapi, Shane mengatakan dia tidak bunuh diri. Dia berakhir seperti itu karena aku. Apa selain membunuh kucing Risa dan mama, aku juga membunuhnya? Bagaimana mungkin aku membunuh seseorang yang meninggal jauh sebelum aku ada?"
*Nyut* (Memegang dada) 
Rion : "Sakit!"
Shane : "Jika kamu ingin mati, kamu harus meminta ijin pada Sakura"
Rion : "Ha? Kenapa aku harus meminta ijin padanya?"
 Shanr : "😶 Aku, kan, sudah bilang karena dia ingin kamu tetap hidup. Itu artinya kamu tidak boleh mati!"
Rion : "Kenapa aku harus mendengarkannya?"
Shane : "☺️ Karena bagimu, dia jauh lebih berharga dari hidupmu sendiri. Karena itu, kamu pasti akan mendengarkannya. . ." 

TO BE CONTINUED~~~

_Cherry Sakura_ 

Post a Comment