Halooo akhirnya setelah sembilan hari berlalu sejak tanggal rilis di Indonesia, berhasil juga nonton film 'Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald'. Wah...wah...akhirnya nggak perlu lagi nahan-nahan baca review orang tentang film ini, nggak perlu lagi skip-skip twit orang yang lagi bahas film ini. Hahaha.

Dari tanggal 16 November lalu saya sudah bertekad nggak mau baca apa pun terkait film 'Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald'. Entah itu opini orang, berita resmi, maupun sinopsis filmnya sendiri. Saya takut dapat spoiler huhu. Saya tipe orang yang semangatnya akan langsung drop ke titik terendah kalau sampai kena spoiler. Apalagi 'Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald' ini termasuk salah satu film yang sudah saya tunggu-tunggu sejak...'Fantastic Beasts and Where to Find Them' selesai tayang dua tahun yang lalu. Kalau film yang nggak terlalu saya nanti-nantikan sih bodo amat kena spoiler.

Terus gimana kesannya setelah nonton tanpa kena spoiler sama sekali?

IT WAS WORTH IT! I WAS MESMERIZED BY THE MOVIE!

Saya nggak punya ekspektasi apa-apa waktu nonton, nggak mau mikir juga tentang opini orang-orang ke J.K. Rowling yang katanya terlalu maksa tentang keragaman ras pemain, kontroversi asal usul Nagini, dll dsb. I just enjoyed the movie as it is and I'm not regret it at all.

Paragraf-paragraf selanjutnnya bisa jadi mengandung spoiler. Jadi buat yang belum nonton dan benci spoiler kayak saya mending close tab asap.

Film ini sudah bikin saya takjub ber-wth-wth dari awal. Dari adegan Grindelwald diangkut keluar dari penjara kemudian mengacau di tengah perjalanan menuju pengadilan (or Kementerian Sihir lol). Beliau sakti banget memang ya, mana katanya punya kepribadian persuasif. Sangat cocok sebagai pemimpin kejahatan di dunia sihir. Kejahatannya sebelas dua belas sama Voldemort lah ya. Bedanya Grindelwald punya hidung. DAN DIA JOHNNY DEPP!

Grindelwald dan pengikut setianya yang cantik jelita

Maju ke tiga bulan pasca kejadian tersebut. Newt Scamander dilarang bepergian ke luar negeri setelah insiden di New York (film sebelumnya). Rumah Newt penuh dengan hewan-hewan ajaib dari yang berukuran kecil sampai segede raksasa. BAYI NIFFLER SUNGGUH LUCU SEKALI GEMAS! Pingin tinggal di rumah Newt huweee. Saya mau loh gantiin Bunty jadi asisten pengurus hewan-hewan ajaibnya, soalnya Newt suka renang pake kemeja putih. /salah

BABY NIFFLERS T____T UWU SEKALI KAN KAYAK JAN ETHES T____T

Banyak hewan-hewan ajaib baru yang diperkenalkan di film 'Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald', seperti Kelpie (makhluk mirip ular naga yang sekujur tubuhnya ditutupi daun-daun kelp), Zouwu (kucing raksasa dari China, berekor pita-pita panjang dan cute sekali dipancing pakai sulak langsung jinak), Kappa (a Japanese water demon), dan Matagot (kucing hitam penjaga Kementerian Sihir Perancis). Sekuel kedua ini menurut saya berimbang dalam menampilkan sisi 'Fantastic Beasts' dan sisi 'The Crimes of Grindelwald'. 

Kisah cinta Newt dan Tina berlanjut di film ini. Newt sampai bela-belain ke Paris karena Tina ada di sana. Masnya tetap kikuk dan salting di depan mbaknya. Sementara mbaknya jadi dingin ke masnya karena baca berita hoax yang bilang masnya nikah sama Leta Lestrange. Manggilnya jadi Mr. Scamander wkwk. Karena Newt bukanlah Owen Grady 'Jurassic World' (yang protes waktu dipanggil Mr. Grady oleh Claire), maka dia terima saja Tina memanggilnya dengan sebutan mister.

Newt sebenarnya sudah disuruh Dumbledore untuk mencari Credence. Credence dikabarkan berada di Paris, Perancis. Newt ogah-ogahan awalnya. Tapi waktu tau Tina ada di Paris dari kartu pos yang ditinggalkan Queenie di rumahnya, Newt jadi semangat pergi ke Paris.

Lho katanya dilarang bepergian ke luar negeri? Ya perginya lewat jalan ilegal dong pakai portkey bercalo. Jacob ikut juga soalnya Queenie ada di Paris juga. Queenie ngambek ke Jacob waktu di London dan nyusul Tina ke Paris. Queenie kayak makin gila di film ini, dia jadi pengikut Grindelwald masaaa. Tergiur janji yang diberikan Grindelwald. Ingat beliau ini sangat persuasif.

Jacob Kowalski dan Newt Scamander di Paris

Speaking of Credence...GANTENG WOY NGGAK CUPU LAGI DIA. Model rambutnya ganti nggak bathok kayak dulu lagi dan tatapan matanya sungguh tajam dan mempesona *salah fokus*. Upgrade banget Credence di sini. Dia nggak lagi terlihat tertekan tapi terlihat lebih rawr mencari kebenaran identitas diri yang sesungguhnya. Masih tetap haus cinta keluarga huhuhu kasian masnya butuh pelukanku nggak? Nggak. Untung ada Nagini yang menemani. Nagini ini seorang Maledictus. Seorang apa seekor sih deskripsiinnya. :(

Dumbledore paling kiri, nah dua orang di sebelahnya itulah Credence dan Nagini

Separuh jiwa saya sangat kagum dengan kecantikan Nagini dalam bentuk manusia. Namun separuh lainnya masih sulit menerima jika di masa depan Nagini berujung menjadi hewan melata, horcrux Pangeran Kegelapan, dan mati dipotong Neville Longbottom. Sungguh batinku mengalami intrik dan bertanya-tanya kenapa Nagini manusia yang terlihat kalem, pendiam, baik hati, dan agak penakut nanti berubah menjadi Nagini ular? (Yes I know she's a Maledictus but I want more detail about that). Mungkin jawabannya ada di ujung langit sekuel ketiga. Atau di tempat lain yang luput dari pengetahuan hamba.

Nagini dan Credence sama-sama anggota sirkus. Bedanya Nagini jadi objek pertunjukan, sedangkan Credence jadi tukang bersih-bersih. Waktu sirkusnya mengalami kekacauan dan makhluk-makhluk ajaib di dalamnya kabur semua, pemilik sirkus dan anak buahnya (termasuk seorang peri rumah) langsung membereskan alat-alat tempurnya dengan kemampuan sihir. Beneran sih kemampuan sihir di film ini memudahkan hidup sekali seandainya diterapkan di dunia nyata hahaha. Nggak makan waktu lama langsung semua rapi dan tersusun.

Kemampuan sihir yang ditunjukkan oleh Newt waktu mencari jejak Tina di Paris juga blew my mind sekali. Langsung kelihatan Tina pergi ke mana, dengan siapa, dan berbuat apa. Walaupun samar dan nggak lama tapi sangat memudahkan hidup sekali. Mau dong bisa kayak gitu buat nyari mas anu. /gg

Tina akhirnya bertatap muka dengan Leta Lestrange. Mau ngakak banget waktu Tina dan Newt kepergok Leta di ruang arsiparis Kementerian Sihir Perancis. Mereka berdua nempel kayak tokek di lemari arsip keluarga Lestrange wakakakak. Untungnya dua wanita ini sangat classy sehingga waktu bertemu nggak saling lempar mantra stupefy. Leta udah nikah juga sih sama Theseus, saudaranya Newt. Dan waktu dia mau ngelawan Grindelwald, Leta bilang "I love you" ke arah Scamander bersaudara. Nggak tau ucapannya itu buat siapa, buat Theseus atau buat Newt atau buat dua-duanya mengingat Leta waktu masih sekolah dekat dengan Newt.

Tina dan Newt saat tertangkap basah oleh Leta

Kilas balik Newt dan Leta waktu masih jadi siswa Hogwarts ditampilkan di film ini. Yang jadi Newt muda pinter banget sih aktingnya wuwuwu. Terus pas pertama kali dilihatin kastil Hogwarts lengkap dengan theme song Harry Potter, air mata haru saya mau keluar huhuhu tapi nggak bisa soalnya lagi nonton sama orang banyak huhuhu. Salah satu scene ada di kelas Pertahanan terhadap Ilmu Hitam, diajar sama Profesor Dumbledore muda. DANDY SEKALI DUMBLEDORE MASA MUDA!!!

Dumbledore yang depan ya

Di film ini dijelaskan tentang hubungan Dumbledore dan Grindelwald. Kenapa mereka nggak bisa duel satu sama lain. Asal usul keluarga Leta Lestrange juga dijelaskan (POHON KELUARGA LESTRANGE!!). Secara umum film ini nggak terlalu membingungkan buat saya karena hampir semua pertanyaan saya dijembrengin jawabannya, seperti pertanyaan apa tujuan Grindelwald ini berbuat kriminal dan kenapa dia berambisi sekali untuk mendapatkan Credence Barebone. Beda dengan 'Fantastic Beasts and Where to Find Them' dulu yang pulang dari bioskop kebingungan saya menjadi-jadi. xD

Meskipun begitu ending-nya tetap membuat saya bertanya-tanya siapa gerangan yang disebut-sebut sebagai nama asli Credence oleh Grindelwald? Itu beneran nama asli Credence atau Grindelwald hanya mengada-ada? Saya tuh kayak yang "What? Wait..." tapi kemudian yaudahlah ya nunggu film berikutnya. Selow aja saya soalnya 'Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald' ini menghibur banget. Sinematografinya bagus, klasik dan indah. Someday I'll go to Europe.

AAARGGGGHHHH PINGIN NONTON FILMNYA LAGI T.T


P.S.
From wikipedia: Nicolas Flamel, a 14th-century, 600-year-old Parisian scribe and alchemist believed to have discovered the Philosoper's stone, who is a friend and colleague of Dumbledore >> Nicolas Flamel ini yang bikin saya di tengah-tengah film memeras otak mengingat-ingat dia siapa soalnya namanya familiar. xD


(all pictures from Pottermore)

*

Post a Comment