Setan!!! Iblis!!! Siapa yang tak mengenalku? Tuhan mengutukku menjadi makhluk paling terkutuk di seluruh langit dan bumi. Ayat Kursi menjadi senjata ampuh yang bisa digunakan untuk mengusirku. Para malaikat diperintahkan mendampingi manusia untuk mengimbangi suaraku di dalam hati manusia dan manusia mengenalku sebagai sosok yang harus dijauhi juga dimusuhi. Manusia mengenalku sebagai sosok yang tersesat dan menyesatkan. Bahkan, nerakapun sudah tak sabar menantiku untuk dijadikan bahan bakar didalamnya. Tak perlu pembelaan dan penghitungan untuk menentukan tempatku nanti. Aku telah divonis sebelum kiamat tiba, bahkan sebelum anak cucu Adam beranak pinak di muka bumi ini bahwa akulah makhluk yang pasti menjadi penghuni neraka yang kekal abadi. Akulah makhluk terkutuk yang telah dicabut rahmat dariku. 

Tahukah kalian, wahai manusia? Jauh sebelum kalian diciptakan dari tanah lumpur yang menjijikkan itu, aku telah terlebih dahulu bertasbih mengagungkan Tuhan dengan mulut ini. Akulah yang lebih dahulu taat pada Tuhan, walau pada akhirnya kutolak perintah Tuhan untuk bersujud pada seonggok lumpur hitam yaitu Bapak kalian, Adam. Kenapa pula api yang suci sepertiku harus menghormat pada tanah hitam yang hina? Semua tahu, akulah iblis yang karena tak mau bersujud pada Adam, aku terusir dari dalam surga. Karena membangkang perintah Tuhan, aku dihukum kekal abadi menjadi penghuni neraka. Berkat kesombonganku, aku menjadi makhluk terlaknat yang jauh dari kasih sayang Tuhan. Akulah iblis yang karena menganggap diriku lebih mulia dari Adam, aku mendapat predikat sebagai makhluk terkutuk yang jauh lebih hina dari binatang sekalipun. 

Akulah iblis yang tercipta dari api, tapi, tak akan sanggup menahan panasnya api neraka. Aku api, yang bisa dilelehkan oleh percikan api neraka. Hanya dengan percikannya saja. Jangan dikira aku siap dan sanggup menyatu dengan api neraka. Itulah sebabnya kuminta penangguhan waktu sampai kiamat untukku mencari teman agar bukan aku saja yang terbakar oleh rajanya api yang panasnya puluhan kali lipat dari panas api dunia. Wahai manusia, apa kamu pikir aku akan diam saja membiarkanmu bersenang-senang dalam surga yang permai sedangkan aku terbakar dan tersiksa dalam lautan api? Padahal, kaulah awal dari semua permusuhan ini. Kaulah musuh abadi yang tak akan mungkin kuajak berdamai bahkan berjabat tangan sekalipun. 

Aku ingin berbagi, berbagi rasa pedih. Pedihnya siksa yang akan membuatmu menyesali kelahiranmu di dunia. Aku akan terbakar dalam api neraka dan tentu saja kau akan terbakar bersamaku seperti saat kau terbakar dalam hawa nafsu saat di dunia. Baik aku maupun kau, kita akan sama-sama merindukan merahnya api dunia yang tak akan bisa kita lihat lagi di neraka. Yang ada hanya api hitam yang akan membakar dan mendidihkan otak, yang akan merontokkan daging dan meluluhlantakkan usus. Untuk bisa merasakan pedihnya siksa itu, tak pernah lelah ku menggoda. Tak kan pernah bosan ku menghasud agar kaupun terperosok dalam lembah nista yang sama denganku. Ku tebarkan kemaksiatan - kemaksiatan yang telah kurajut menjadi jala yang indah untuk menangkapmu lalu kutarik perlahan-lahan agar aku bisa mendapatkanmu.

Lihat dan rasakan. Sekarang hatimu sudah condong padaku. Aku tak perlu lagi bersusah payah merayu karena dengan kakimu sendiri, kau sudah menujuku dengan langkah ringan. Akulah yang menjadi Tuhanmu yang maha berkehendak dan kau dengan serta merta melaksanakannya. Oh, ternyata seperti ini menjadi Tuhan. Dipuja - puji oleh begitu banyak manusia yang dengan sukarela mengubah posisinya menjadi rendah dan hina. Yang dengan hati ikhlas menjadikan dirinya sebagai binatang dan tanpa mengasihani diri sendiri menjadikan diri sebagai budak nafsu yang diinjak - injak oleh manusia lainnya. Aku tak perlu bersusah payah menelanjangimu karena kau dengan tulus sudah menelanjangi diri sendiri.

Aku tertawa senang dan penuh kemenangan. Aku sudah mendapat teman, aku sudah mendapat pengikut setia. Lihatlah, Tuhan, dulu Engkau jadikan aku penghuni neraka yang kekal abadi karena aku membangkang pada satu perintahMu dan ternyata makhluk dari tanah itupun sama denganku. Makhluk yang dulu harus aku bersujud padanya, ternyata keturunannya tak mau menaati perintahMu. Mereka punya telinga, tapi, tuli. Mereka punya mata, tapi, buta. Mereka juga pembangkang, mereka juga terkutuk. Kebencian semakin meletup - letup dalam diriku saat kulihat mereka tak hanya membangkang pada satu perintah Tuhan. Berpuluh-puluh, bahkan berpuluh ribu kesalahan mereka lakukan. Tapi, kenapa pintu maaf selalu terbuka lebar untuk mereka?

Kenapa Kau maafkan para penipu dan pembohong itu? Kenapa Kau dengarkan doa pencuri dan perampok? Kenapa Kau terima taubat para pembunuh dan pemerkosa? Dan kenapa para pelacur dan pezina bisa masuk ke dalam surga yang suci? Kudapatkan banyak pengikut dan teman, tapi, aku tak pernah merasa senang. Dendam ini tetap tak terbalaskan, tetap menggerogoti dan hanya menjadi dendam belaka karena Kau hanya akan mencuci dosa mereka dalam neraka, lalu Kau buka pintu surga lebar - lebar untuk mereka masuki sedangkan aku kekal abadi terbakar dalam neraka bersama dendamku. Wahai manusia, apakah pantas kalian membangkang pada Tuhan yang sangat mengasihi kalian? Tak malukah kalian kalau harus bersama-sama denganku tersiksa dalam neraka padahal pintu maaf selalu terbuka untuk kalian? Tak menyesalkah kalian menjadi penghuni neraka padahal Tuhan selalu menerima taubat dan mengampuni sekian juta kesalahan dan dosa kalian? Lihatlah aku yang karena satu kesalahan, aku kekal abadi menjadi bahan bakar neraka.


_Cherry Sakura_

Post a Comment