CINTA, LUKA DAN PENYESALAN


Drama Korea satu ini memang sudah lama tamat, tapi, sampai sekarang rasanya masih susah untuk move on dari Drama yang dibintangi para Ahjussi tampan ini. Dari segi cerita dan visualisasi, semuanya perfect. Pemandangan alam yang disajikan sangat indah. Aku suka dengan dedaunan maple, salju, bunga persik, lilin dan semua yang ada dalam Drama ini. Semuanya sangat - sangat indah, walaupun kisah cinta yang ada di dalamnya justru tak seindah penampakan bunga persik di tengah salju. Terutama untuk kisah cinta Wang Yeo dan Kim Sun yang penuh dengan tragedi dan dihiasi air mata.

Sekali lagi, aku jatuh cinta dengan kisah cinta dari para Second Lead Couple. Menurutku, Wang Yeo dan Kim Sun memiliki kisah cinta yang mencolok dan tidak bisa diabaikan. Cinta mereka melingkupi banyak hal. Bukan hanya sebatas kebahagiaan karena mencintai, tapi, juga ada luka dan pengorbanan di dalamnya. Keduanya saling mencintai, tapi, kebahagiaan itu seperti tak pernah berada dekat di pelupuk mata. Mereka seperti ditakdirkan untuk saling mencintai, tapi, tak pernah diijinkan untuk bersama. Selalu bertemu, walau pada akhirnya kembali berpisah. 

Mungkin benar, itu bisa menjadi hukuman yang pantas untuk Wang Yeo yang telah gagal menjaga cintanya. Hukuman untuk ego seseorang yang memilih untuk melepaskan cintanya. Bukankah Wang Yeo sendiri yang telah memilih hingga tragedi itu pada akhirnya harus terjadi? Ia telah salah memilih. Ia telah salah mendengarkan suara seseorang. Ia salah melangkah hingga akhirnya kehancuranlah yang dipilih olehnya.

Wang Yeo mencintai Kim Sun, begitupun sebaliknya. Tapi, cinta saja tidak cukup untuk membuat dua orang yang saling mencintai bisa hidup berbahagia. Wang Yeo mencintai Kim Sun, tapi, Wang Yeo lupa untuk mempercayai Kim Sun sepenuhnya. Bagaimana bisa kau mencintai tanpa adanya rasa percaya sedangkan akan ada banyak suara - suara sumbang disekitarmu? Suara - suara yang mungkin saja penuh dengan kebohongan. Suara yang tidak diketahui apakah itu benar atau salah. Suara yang bisa menjerumuskan ke dasar jurang terdalam.

Wang Yeo mendengarkan suara yang salah hingga ia melukai orang - orang yang justru mencintainya. Ia terlambat menyadari bahwa cinta itu seharusnya ia lindungi dan jaga. Ia tak sadar bahwa cinta yang telah ia lukai justru berusaha untuk melindunginya. Dan seperti biasa, penyesalan selalu datang terlambat. Wang Yeo hanya bisa menahan rasa bersalah dan kerinduannya. Memang apa lagi yang bisa dilakukan ketika orang yang terkasih telah kau bunuh dengan tanganmu sendiri? Tak ada lagi yang tersisa selain penyesalan yang begitu mendalam dan kerinduan yang meremuk redamkan hati. 

Ketika kau mencintai, cobalah singkirkan egomu. Ketika kau berikan cintamu padanya, berikan juga rasa percaya karena cinta tak bisa berdiri sendiri tanpa adanya rasa percaya. Cinta tanpa kepercayaan dan dipenuhi rasa curiga sangatlah rapuh ibarat istana pasir di tepi pantai yang akan hancur bila tersapu ombak. Jika kau mencintainya, itu artinya kau telah berikan hidupmu untuknya maka lindungilah ia seperti kau melindungi hidupmu sendiri. 

Mencintai memang tidaklah mudah. Sangat tidak mudah. Ketika kau mencintai, terkadang kau juga harus bisa menikmati lukanya juga. Kau harus bisa tersenyum ketika rasa sakit itu mencacah hati, meremukkan jantungmu. Tapi, percayalah dibalik rasa pahit itu, akan ada rasa manis yang bisa kau kecap. Rasa manis yang akan membuatmu tersenyum karena berhasil melindungi seseorang yang begitu kau cinta. 

Seperti halnya Kim Sun, ia mencintai dan ada begitu banyak luka di dapatnya dari rasa cinta itu. Seperti halnya Wang Yeo, ia mencintai dan ada begitu banyak penyesalan yang ia rasakan. Tapi, tetap saja keduanya kembali jatuh cinta. Mereka tetap tidak bisa untuk tidak saling mencintai. Mereka bertemu, berpisah dan saling menunggu. Mereka terluka, menyesal dan meminta maaf. Hingga akhirnya hukuman itu memenuhi batas akhirnya. Hingga akhirnya kesempatan itu datang membawa balasan yang manis atas luka dan penyesalan yang mewarnai kisah cinta mereka.

Penantian panjang mereka berbuah manis. Luka dan airmata yang telah mengering digantikan dengan senyuman. Wang Yeo dan Kim Sun bisa saling menggenggam tangan satu sama lain tanpa harus takut akan terlepas lagi. Mereka tak perlu saling memisahkan diri atau melarikan diri. Wang Yeo sudah cukup menderita dengan penyesalan dan rasa bersalahnya. Kim Sun pun sudah cukup menderita akan rasa cinta dan penantiannya. Mungkin waktupun telah lelah memisahkan mereka hingga Tuhan memberi kesempatan keduanya untuk berbahagia bersama. Bukankah Wang Yeo sendiri telah mengetahui dimana letak kesalahannya dan bersedia untuk meminta maaf? Wang Yeo dengan tulus berusaha untuk memperbaiki diri dan terus - terusan meminta maaf.

Ya, selalu ada kesempatan untuk seseorang yang ingin memperbaiki diri. Kesempatan akan selalu ada untuk seseorang yang menyadari kesalahan dan bersedia meminta maaf. Karena itu ketika kau tak sengaja melukai cintamu maka segeralah meminta maaf dan jangan biarkan ia melangkah lebih jauh hingga kau tak bisa melihatnya.

Dan satu hal lagi, jangan pernah membuat keputusan ketika amarah memenuhi hatimu. Karena keputusan yang diambil ketika sedang marah  tidak pernah baik dan akan berujung pada penyesalan. Jangan menyia - nyiakan cinta dan waktumu. Butuh waktu yang sangat lama untuk Wang Yeo meminta maaf, butuh waktu yang sangat lama untuk Kim Sun menata hatinya. Butuh waktu yang sangat lama untuk mereka bisa bersama. Tapi, kita tak punya waktu sebanyak Wang Yeo dan Kim Sun. Kita tak punya kehidupan sebanyak yang mereka punya. Hidup kita hanya sekali, waktu kita sangatlah pendek, jadi jangan menunggu lebih lama hanya untuk kau mengutarakan kata 'maaf' karena waktu belum tentu mau menunggu.


_Cherry Sakura_
 

Post a Comment