안녕하세요...


Ketika aku di landa kebosanan dan akhirnya aku menghabiskan waktu dengan mencari hiburan buat tontonan. Karena aku sudah sejak lama males nonton drama Korea (kecuali yang benar-benar menarik) jadi aku biasanya larinya ke acara reality show, talk show atau semacamnya.

Secara, sebagai orang yang berkutat di bahasa Korea, nonton itu sembari menelaah jalan mencari-cari kosakata baru yang aku belum tahu, dan pasti dalam suatu acara ada ajaaa kosakata yang nggak aku ngerti, ya begitulah, belajar bahasa itu nggak ada habisnya sekalipun kamu sudah di level advance, karena notabene kita bukan orang native...

Eh, malah ngomongin bahasa...
Intinya, aku melihat beberapa acara idola dan semacamnya. Ada dimana mereka menjalani reality show, maupun melakukan wawancara dan talk show dan aku ngerasa sebenarnya mereka itu kasihan banget. Mungkin sudah banyak yang tahu lah ya gemerlap dan gelapnya kehidupan selebriti Korea maupun yang di Indonesia sekalipun. Tapi menurutku idola di Korea itu lebih kasihan.(hehehe)

Dibalik kesannya yang glamor, mewah, terkenal, banyak uang, banyak fans dan menerima banyak cinta. Sebenarnya kehidupan mereka itu kasihan lah pokoknya... lyke.. not living a life gitu. Kenapa??

Menjalani masa training yang panjang sejak dini (연습생)

Semua sudah tahulah, kalau jadi artis di Korea itu nggak bisa instan, asal modal tampang dan sensasi doank (ups, gak nyindir sapa-sapa kok). Mereka memang bisa jadi di temui staff industri di jalan karena penampilan yang menarik lalu ditawari audisi (길거리 캐스팅), tapi kebanyakan mereka selalu melalui audisi panjang macam Indonesian Idol dengan banyak saingan. Dan jika mereka lolos audisi, tidak segampang itu langsung bisa muncul di TV, tapi mereka melalui masa training yang nggak cuma dalam waktu bulanan tapi tahunan.

Biasanya mereka menjalani masa training ketika mereka masih di bangku sekolah.Yang aku dengar, setiap pulang sekolah mereka langsung datang ke perusahaan untuk latihan/ menjalankan masa-masa training, dilakukan berjam-jem, hingga hamnpir tak punya waktu untuk bermain layaknya anak-anak sekolah pada umumnya, dan itu dilakukan selama bertahun-tahun sampai akhirnya mereka bisa debut.

Nah, setelah debut? Makin-makin saja tak punya waktu pastinya.


Hidupnya hanya di Panggung dan di depan Kamera

Setiap melihat Kpop idol yang baru debut pasti wajahnya bahagia bak mencapai life's goal. Tapi seiring berjalannya waktu mereka mengeluhkan mengenai kehidupan mereka karena profesi mereka. Tidur cuma 2 jam sehari lah, hari libur cuma 2 hari sebulanlah, gangguan saseaeng fans lah. Semakin terkenal, semakin sempit ruang lingkup bergerak mereka. Loh nggak kebalik?

Mungkin iya ruang gerak berkarir mereka makin luas, tapi ruang gerak 'hidup' mereka menyempit. Kalau menurutku nih ya, misal ini artis terkenalnya di Korea doank, kalau di Korea berkeliaran dan ketahuan fans pasti bakal di kerubutin, nggak bisa tenang, nggak bisa santai tapi karena di luar negeri kagak ada yang tahu siapa dia, dia bisa mencari kebebasan dengan pergi keluar negara lain, nggak akan ada yang kenal dia, dan dia bebas berjalan kemanapun.

Lah kalau artis yang terkenal di seluruh dunia? Mau kemana aja merasa was-was, yah meskipun nggak mungkiin sih seluruh penduduk mengenal dia, tapi dia pasti ada perasaan was-was karena dia juga dikenal di negara-negara tersebut. Jadi yang ku dengar banyak artis yang misal ada konser di luar negeri, ya perginya cuma di tempat konser dan di dalam kamar.

Text : 'Dimana ini? Siapa aku?' kkkk
Bahkan mungkin artis-artis Korea yang sering bolak-balik ke Jepang nggak bener-bener pernah mengelilingi atau datang ke tempat wisata Jepang kayak yang aku lakukan meski aku cuma datang 10 hari di Jepang. Mereka nggak mungkin sempat, di samping itu terlalu bahaya karena kalau masih skala Jepang, ke popularitasan mereka masih dibilang luas, keluar sedikit sudah pasti papparazzi.

Keadaan paling bagus mereka jalan-jalanpun paling saat syuting reality show, dan itupun nggak mungkin bebas dan ada batasannya, nggak bisa 100% jadi diri sendiri dan harus menjaga 'kode etik' di depan kamera, hahaha.

Hidupnya di atur Perusahaan 

Aku ngerasa perusahaan entertainment itu ibaratnya kayak "aku beri kau harta, tahta, popularitas. Tapi kau harus serahkan 'tumbal' padaku.."

Apa itu?

Kebebasan dan privasi.

Dari sejak awal banyaknya idol di masa awal debut yang dilarang bawa hape. Padahal urusan hape ini kan sangat privasi. Apalagi jaman sekarang, anak sekarang di suruh hidup tanpa hape? Mungkin dia akan kejang-kejang kebosanan, hahaha.

Terus soal makan, sebagai orang yang kudu enak dipandang mata, badan dan wajahnya nggak boleh sampai membengkak jadi makanan pun diatus, sampai aku pernah ada artis yang cuma makan sayur, nggak pake nasi, nggak pake daging. Kalau bukan vegetarian makan kayak gitu apa rasanya...

Mulai dari model rambut dan pakaian pun juga ditentukan. Bahkan semua konsep album dan lagu mereka sebenarnya juga seluruhnya biasa juga dari perusahaan. Banyak Kpop idol yang mengungkap bahwa sebenarnya mereka nggak nyaman dengan pakaiannya, model rambutnya, nggak suka dengan konsep album, atau bahkan lagunya. Urusan asmara pun diatur, kita nggak tahu apa saja yang telah terjadi di dalam perusahaan ketika artisnya ketahuan dating kemudian menyebabkan penggemarnya kecewa, banyak komentar, kemudian beberapa waktu terdengar kabar putus. Pasti kalau dibikin drama, behind the storynya sangat seru.  Tapi kemudian si artis tetap tampil tersenyum tertawa di depan kamera, padahal dia seperti remaja pada umumnya yang bisa ngerasain patah hati.


Hidupnya di atur Fans

Kadang aku ngerasa fans Kpop itu keterlaluan juga. Meskipun aku bukan pecinta Kpop lagi, tapi ngerasa para Kpop idol juga manusia biasa yang punya perasaan layaknya 'orang biasa' non seleb.

Setiap gerak-gerik harus sangat diperhatikan. Karena kehilangan fandom sama dengan kehilangan aset, kehilangan 'jamaah' jadi artis Korea terkadang harus berlaku apapun untuk memuaskan setiap tuntutan fansnya.

Terutama perihal asmara.

Pernah lihat acara party peoplenya Park Jin Young dengan bintang tamu EXO dan disatu topik mereka membicarakan asmara atau tentang pernikahan, sontak si fans bilang si artis nggak boleh nikah, kemudian si artis seperti tak berdaya dan bilang 'Iya, saya akan sendiri seumur hidup' (atau bicara sejenisnya, yang mengisyaratkan oke fine fans, aku nggak nikah)

Ada lagi artis laki yang aku nggak mau sebut nama, dia sebenarnya juga mengisyaratkan menyukai seorang artis perempuan kemudian di bash dimana-mana bahkan fandomnya dikabarkan merosot, ujung-ujungnya dia memperlihatkan sebaliknya dan mengisyaratkan semua bukan apa-apa, semua sudah berakhir, demi menyenangkan fansnya yang akhirnya merasa memenangkan idolanya.
Ada juga yang ketahuan dispatch sedang dating kemudian karena ternyata respon dari fansnya buruk beberapa bulan atau minggu doank kemudian bubar.(ntah bubar beneran atau nggak sih) wkwkw

Kalian seriusan nyuruh artis kalian hidup kesepian, nggak nikah seperti orang umumnya??
Kalau artisnya depresi baru dah sadar. Karena naluri setiap orang toh butuh pendamping.
Padahal kalian sendiri kalau di tinggal pacar, di putusin mantan, galaunya ngalahin adegan sinetron teralay sepanjang masa, tapi nyuruh idolnya jomblo seumur hidup???? (yang nggak ngerasa nggak usah tersinggung)

Imejnya disorot tajam bak politisi

Ini aku simak salah satu pakar psikologi Korea ketika membahas kasus bunuh diri Jonghyun SHINee Desember 2017 lalu. Mereka berujar bahwa ada tekanan besar pada idol-idol Korea karena kalau mereka melakukan kesalahan kecil saja misal, maka ini akan menjadi perbincangan besar dan otomatis akan membuat sang artis semakin beban dan menjadi stress. Karena idol di Korea itu sadar atau tidak, seperti ada tuntutan harus mempunyai imej bersih seperti politisi.

Contoh misal dia terlihat punya manner yang gak bener aja di mata netizen, misal dia berwajah muram pas di wawancarai (padahal lagi PMS atau cuma tidur 2 jam semalam atau lagi mikir jemuran dirumah misal),  pasti keesokan harinya keluar berita, 'Artis xxx tidak punya etika memasang tampang masam pada acara yang dihadiri oleh senior-senior.'

Atau apalah... banyak kan contohnya....


Harus pandai berpura-pura

Pura-pura bahagia ketika hati menangis sebenarnya nggak gampang loh ya...
Seperti diatas, idol Kpop juga manusia yang bisa terserang mood swing hayo coba kamu yang galau atau punya masalah bisa nggak pura-pura senyum terus tanpa beban, bisa gak galau ilang dalam hitungan menit hanya dengan pura-pura melupakan sesaat. Pasti bisa di derita selama berhari-hari, apalagi kalau masalah utang 

Idol Kpop pun sama, dia manusia biasa yang punya kepribadian yang nggak jauh beda sama manusia pada umumnya, karena dia memang manusia biasa, hanya saja dia

Makanya artis yang tidak bisa ber 'fake face', punya wajah datar/judes dari sononya, tidak berwatak riang bakal susah, pasti akan sering kena semprot ketika dia tidak bisa menyembunyikan bad mood nya.

**

Saya ngepost ini bukan untuk membela mereka atau bersimpati sebenarnya. Cuma lebih ke prihatin dan kasihan aja sesama manusia hehe. Pasti sangat melelahkan hidup seperti itu, dan ada kekosongan yang kasat mata. Makanya banyak terdengar si artis sebenarnya depresi, padahal imejnya ceria. Tapi itu semua adalah pilihan hidup mereka, bukan berpihak pada agensi maupun artisnya, karena memang sama-sama sudah tahu 'aturan umum'nya dan siapa memilih, dia menanggung resiko.

Cuma sesama manusia, kalau terlahir kembali (meski nggak mungkin) kemudian jadi orang bertalenta dan cantik, kalau aku mah ogah hidup seperti itu. Uang ada, popularitas ada, tapi kebebasan hidup sebagai manusia seperti umumnya terenggut. Nggak deh.

Yah meski begitu, walau beberapa artis ketahuan depresi, tapi ada juga yang fun fun saja, jadi ya suka-suka mereka sih mau hidup kek gimana (wakaka).

Yang fans Kpop, plis nggak usah sumbu pendek ya kalau postinganku tidak berkenan. Aku menulis sesuai apa yang aku lihat dan sebagai orang yang sudah mengamati Kpop juga sejak 10 tahun lebih (aku dulu mantan Kpop-ers sejak SMP).

Sekian

Post a Comment