*SMS Kaei*
*UKS*
Rhein : "Aku dan dia pacaran!" (Menunjuk Airi)
Airi : "Gyaaa! 😨 Kamu bicara apa?" (Kaget)
Chika + Ares : "!!!"
Airi : "💢 Kenapa kamu muncul di sini?"
Rhein : "Kamu masih marah karena aku menciummu tiba - tiba? Kenapa harus marah kalau yang menciummu adalah kekasihmu sendiri?"
Airi : "💢😤 Masalahnya kamu bukan kekasihku!"
Chika : "😌 Jadi ini yang ingin kamu katakan, Airi?"
Airi : "😫 Bukaaaan!!! Chika, Ares, jangan dengarkan kata - kata orang ini! Dia bohong. . ." (Panik)
Ares : ". . ."
Rhein : "Bohong? Kalau begitu kenapa aku menciummu? Lagipula kamu, kan, yang mengajakku bertemu di atap. . ."
Airi : "💢Kapan aku mengajakmu bertemu? Apa setelah ditonjok Ares, tiba - tiba kamu hilang ingatan?"
Rhein : "Ck! (Mendengus) Apa perlu aku menciummu di depan mereka berdua untuk membuktikan perkataanku?"
Airi : "Glekh! 😨 Apa maksudmu mengancamku seperti itu?"
Chika : "😣 Jadi yang dikatakannya benar, Airi?"
Airi : "😵 Tidak benar. Semua itu tidak benar!"
Ares : "Ck!" (Beranjak pergi)
Airi : "Ares, kamu mau ke mana?"
Ares : "Aku datang hanya untuk mengantarkan bukumu yang tertinggal. Bukannya menyaksikan adegan ala Opera sabun bodoh seperti ini!" (Kesal)
Airi : "😓 Apa maksudmu? 😭 💢 Jadi kamu benar - benar percaya aku pacaran dengan si jahat ini?"
Rhein : "💢. . ."
Ares : "Kamu pacaran dengannya juga bukan urusanku!" (Melirik sinis ke arah Rhein)
Airi : "😶 A. . ."
Ares : "Aku ada janji kencan dengan seseorang, lebih baik aku secepatnya pergi!" (Pergi)
Airi : ". . ." (Menatap kosong kepergian Ares)
Rhein : "Akhirnya dia pergi juga!"
Airi : "💢. . ."
 *Bhuak* (Melempar buku ke arah Rhein)
Rhein : "Akh!"
Airi : "💢😤 Kenapa kamu berkata seperti itu di depan Ares?"
Rhein : "Aku mengatakan yang sebenarnya agar dia tidak sembarangan memukul wajah seseorang!" (Acuh tak acuh)
Airi : "😖 . . ."
Rhein : ". . ."
Airi : "Aku membencimu!!! 😭😭😭 Aku benar - benar membencimu!"
*Drap drap drap* (Lari ke luar)
Rhein : "!!!"
Chika : "😓 Jadi sebenarnya di antara kamu dan Shirazaki's Devil siapa yang menjadi kekasih Airi?"
Rhein : ". . ."

*Taman*
Airi : "Apa - apaan ini?😢 Kenapa rasanya lebih sakit daripada saat aku melihat Aren yang sedang bermesraan dengan si jahat itu?" (Memegang dada sambil menyandar di batang pohon)

Ares : "Kamu pacaran dengannya juga bukan urusanku!"

Airi : "Hiks. Ares sudah tidak peduli padaku! Huweee. . ."
Aren : "Airi?" (Berjongkok di depan Airi)
Airi : "💢 Kenapa kamu yang muncul? Aku inginnya Ares yang datang menemuiku!"
Aren : "Ah, Ares. . ."
Airi : "Tunggu dulu!😵 Sebenarnya ada apa denganku? Kenapa aku menangis hanya karena Ares yang percaya pada ucapan makhluk jahat itu? Yang kusukai, kan, Aren!"
Aren : "🙂 Jadi yang membuatmu menangis Ares dan bukannya Rhein? (Menghela nafas lega) Syukurlah. . ."
Airi : "💢 😤 Kenapa kamu malah bersyukur? Faktor utama dari masalahku adalah kekasih tercintamu itu!"
Aren : "🙄 Memang apa yang Rhein lakukan?"
Airi : "😭 Dia mengatakan kalau kami pacaran di depan Ares dan Chika. Aku tidak mau Ares salah paham lalu menjauhiku. Aren, lakukan sesuatu!"
Aren : "Apa kamu. . . Menyukai Ares?"
Airi : "Ha?"
Aren : "Kalau kamu tidak menyukai Ares, kamu tidak mungkin seperti ini!"
Airi : "Aku. . . (Ragu - ragu) tidak tahu!"
Aren : ". . ."
Airi : "😢 Tapi, aku tidak suka dengan ekspresi Ares tadi. Dia tidak mengatakan apa - apa untuk membelaku. Biasanya dia tidak seperti itu. 😤💢 Ini semua gara - gara makhluk jahat bernama Rhein Yamazakura!" (Mendadak berdiri)
Aren : "Eh? Kamu mau kemana?"
Airi : "💢Tentu saja membalas perbuatan kekasih tercintamu itu!"
Aren : "😯 Memang apa yang akan kamu lakukan?"
Airi : "💢😡 Aku akan mengatakan yang sebenarnya pada orang - orang kalau Rhein Yamazakura gay!"
Aren : "😲 Yang benar saja? Kamu tidak boleh mengatakan itu pada orang lain, Airi? (Menghalangi jalan Airi) Kamu bisa membuatku berada dalam masalah!"
Airi : "Dia juga sudah membuatku berada dalam masalah. Minggir!!!"
Aren : "Airi, ku mohon! Ayahku 'Ribent Shirazaki', lho! (Panik) Aku bisa mati dimutilasi kalau ayahku tahu yang sebenarnya!"
Airi : "💢Aku tidak peduli!" (Mau melangkah)
*Grep* (Lengan ditarik seseorang)
Airi : "😲 Hyaaaa!!! Apa - apaan ini?" (Digendong Rhein)
Rhein : "Aku tidak bisa membiarkanmu melakukan itu!"
Aren : "Rhein?"
Airi : "💢 Kamu lagi! Kali ini apa yang akan kamu lakukan?"
Rhein : ". . ." (Menyeringai)
Airi : "😭 Huweee. . . Siapapun, tolong selamatkan aku dari makhluk ini!"

To Be Continued~~~

_Cherry Sakura_

Post a Comment